in ,

IHSG Melemah, Transaksi Harian Bursa Turun Rp 10,164 T

ihsg melemah
FOTO: IST

IHSG Melemah, Transaksi Harian Bursa Turun Rp 10,164 T

Pajak.com, Jakarta – Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada akhir pekan (periode 8-12 Mei 2023). IHSG turun sebesar 1,18 persen ke posisi 6.707,76 dari 6.787,631 pada pekan sebelumnya. Rata-rata nilai transaksi harian bursa mengalami penurunan sebesar 2,14 persen, yaitu menjadi Rp 10,164 triliun dari Rp 10,387 triliun.

“Data perdagangan BEI selama sepekan ditutup dalam kategori bervariasi. Peningkatan sebesar 26,91 persen terjadi pada rata-rata volume transaksi harian bursa menjadi 19,055 miliar saham dari 15,015 miliar saham. Rata-rata frekuensi transaksi harian bursa mengalami peningkatan sebesar 7,65 persen menjadi 1.373.328 dari 1.275.793 transaksi,” kata Sekretaris Perusahaan BEI Albertus Fajar subagyo dalam keterangan tertulis yang diterima Pajak.com, (13/5).

Sementara itu, nilai kapitalisasi pasar bursa mengalami perubahan sebesar 1,07 persen menjadi Rp 9.521,038 triliun dari Rp 9.624,468 triliun.

Baca Juga  Jokowi Terima Kunjungan CEO Apple, Ini yang Dibahas

“Sepanjang tahun 2023, investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp 16,114 triliun. Sedangkan pada hari Jumat (12/5), investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp 960,97 miliar,” tambah Albertus.

Pada pekan ini, BEI kedatangan enam perusahaan tercatat baru dan empat diantaranya sudah resmi melantai. Perusahaan tersebut, yaitu PT King Tire Indonesia Tbk (TYRE), PT Era Media Sejahtera Tbk (DOOH), PT Informasi Teknologi Indonesia Tbk (JATI), PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM), PT MPX Logistics International Tbk (MPXL), dan PT Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL).

Pada kesempatan berbeda, tim riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya mengungkapkan, saat ini pelaku pasar masih diselimuti kekhawatiran karena adanya kenaikan plafon utang Pemerintah Amerika Serikat (AS). Kondisi ini akhirnya berimplikasi pada pelemahan IHSG di BEI.

Baca Juga  Pilihan Instrumen Investasi yang Diproyeksi Tangguh di Tengah Gejolak Ekonomi

“Kegagalan untuk menaikkan pagu atau batas utang tentunya tidak diharapkan, karena Pemerintah AS tidak boleh berada dalam posisi tidak mampu membayar semua tagihannya. Hal ini mendorong pasar cenderung wait and see karena ada penundaan pertemuan antara pemerintah dan legislator AS, yang sebelumnya dikabarkan Presiden AS Joe Biden dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS untuk membahas plafon utang yang seharusnya digelar akhir pekan ini,” tulis tim riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam keterangan tertulis.

Secara simultan, ada pula kekhawatiran terhadap pemulihan ekonomi di Republik Rakyat Tiongkok (RRT) yang stagnan, tampak dari data kredit dan pinjaman pada April 2023 tidak banyak berubah.

Selain itu, tim riset Pilarmas Investindo Sekuritas juga melaporkan hasil kajian dari Indeks Sektoral IDX-IC, bahwa selama pekan ini ada tujuh sektor yang meningkat di BEI, antara lain properti (0,53 persen), transportasi dan logistik (0,33 persen), kesehatan (0,22 persen). Namun, ada empat sektor yang terkoreksi, meliputi barang baku (turun 1,62 persen), infrastruktur (0,78 persen), serta teknologi (0,75 persen).

Baca Juga  Investasi Berbasis Syariah, Kenali Definisi dan Jenis Sukuk

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *