in ,

Pertamina Hulu Energi Raih Peringkat ESG “Medium Risk”

Pertamina Hulu Energi
FOTO: IST

Pertamina Hulu Energi Raih Peringkat ESG “Medium Risk”

Pajak.com, Jakarta – PT Pertamina Hulu Energi (PHE) raih peringkat Environment, Social, Governance (ESG) sebesar 21,5 atau medium risk dari Sustainalytics—lembaga rating internasional. PHE berhasil meraih peringkat ke-6 perusahaan yang menerapkan ESG sekaligus memperhitungkan risikonya dari 308 produsen minyak dan gas secara global.

Sebagai informasi, PHE adalah anak usaha PT Pertamina (Persero) yang bergerak di bidang hulu minyak dan gas. Hingga akhir tahun 2020, perusahaan ini mengelola 37 wilayah kerja yang terletak di Indonesia maupun di luar negeri.

Vice President (VP) Health, Safety, Security and Environment (HSSE) PHE Geri Simansyah Achsan menuturkan, pencapaian peringkat ESG medium risk ini merupakan bentuk komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan industri dari pilar ESG. Komitmen terlihat dari peningkatan ESG. Pada tahun 2022, perseroan hanya meraih angka 30,5 atau high risk. 

“Beberapa penilaian, antara lain mencakup aspek pengelolaan dan pengurangan emisi GRK (Gas Rumah Kaca), pengelolaan air, keanekaragaman hayati, keselamatan kerja, human capital, community relations, serta etika bisnis. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan yang senantiasa mendukung kinerja PHE,” kata Geri dalam keterangan tertulis dikutip Pajak.com, (21/11).

Baca Juga  Moeldoko: Penerapan Perdagangan Karbon Harus Berjalan Optimal Sebelum Oktober 2024

Ia memerinci, Sustainalytics membagi nilai ESG ke dalam kategori berdasarkan kinerja perusahaan dalam mengelola risiko ESG dan risiko bisnisnya, yaitu:

  • Nilai 0 sampai 10 masuk dalam kategori Negligible Risk;
  • Nilai 10 sampai 20 masuk dalam kategori Low Risk;
  • Nilai 20 sampai 30 masuk dalam kategori Medium Risk;
  • Nilai 30 sampai 40 masuk dalam kategori High Risk; dan
  • Nilai 40 ke atas masuk dalam kategori Severe Risk.

Sustainalytic melakukan evaluasi terhadap 11 isu material ESG yang terdiri dari 50 indikator ESG dengan total 301 sub indikator. Dari 301 sub indikator terdapat 189 sub indikator aspek lingkungan (environment), 73 sub indikator aspek sosial (social), dan 39 sub indikator aspek tata kelola (governance).

Kegiatan eksplorasi dan produksi migas merupakan kegiatan berisiko tinggi. Semakin kecil skor nilai yang diperoleh semakin baik, maka menunjukkan perusahaan telah mampu mengelola risiko dan isu material ESG dengan sangat baik.

Baca Juga  Jokowi dan Menlu Tiongkok Bahas 4 Isu Penting Ini

“PHE dinilai telah berkomitmen dalam menerapkan prinsip keberlanjutan pada seluruh aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola. Penilaian rating ESG memaksimalkan langkah PHE menuju bisnis berkelanjutan,” jelas Geri.

PHE akan terus berinvestasi dalam pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip ESG. Selain itu, PHE telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) sebagai anggota sejak Juni 2022.

“Mendukung aspek Governance, PHE juga berkomitmen mencapai Zero Tolerance on Bribery dengan memastikan pencegahan atas fraud dilakukan dan memastikan perusahaan bersih dari penyuapan. Salah satunya dengan implementasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) yang telah terstandardisasi ISO 37001:2016,” ungkap Geri.

Ia memastikan, PHE terus mengembangkan pengelolaan operasi yang prudent dan excellent di dalam maupun luar negeri secara profesional untuk mewujudkan pencapaian menjadi perusahaan minyak serta gas bumi kelas dunia yang environmental friendly, socially responsible, dan good governance. 

Baca juga: 

Baca Juga  Strategi Investasi Berbasis ESG

PHE Kurangi Emisi Karbon Hingga 110 Persen https://www.pajak.com/ekonomi/phe-kurangi-emisi-karbon-hingga-110-persen/.

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *