in ,

Wamenkeu Tegaskan Urgensi Infrastruktur Berprinsip ESG untuk Ketahanan Pangan

Wamenkeu Tegaskan Urgensi Infrastruktur Berprinsip ESG
 FOTO: KLI Kemenkeu

Wamenkeu Tegaskan Urgensi Infrastruktur Berprinsip ESG untuk Ketahanan Pangan  

Pajak.com, Jakarta – Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara tegaskan urgensi pembangunan infrastruktur berkelanjutan berprinsip Environmental, Social, Governance (ESG) untuk ketahanan pangan. Penegasan ini disampaikan Suahasil dalam pidato pembuka pada Pengantar Sesi Panel I acara PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF)’s Anniversary Dialogue bertajuk Sustainable Infrastructure in Achieving Food Security, di Jakarta.

“Dalam beberapa bulan terakhir, kita mengalami tantangan pangan yang sangat serius dan kita punya pekerjaan rumah untuk angka inflasi volatile food. Inilah salah satu motivasi mengapa menurut saya infrastruktur berkelanjutan untuk ketahanan pangan sangatlah penting,” jelasnya, dikutip Pajak.com, (30/1).

Menurut Suahasil, pemerintah berhasil mengantisipasi dampak El Nino sejak awal tahun 2023 dengan baik melalui berbagai intervensi kebijakan di bidang pangan.

“Selama musim kemarau, kami melakukan banyak intervensi kebijakan yang berbeda terhadap sektor pangan dan infrastruktur, serta memastikan bahwa masyarakat, petani, hingga konsumen terlindungi dengan baik dari kenaikan harga.
Untuk itu, infrastruktur berkelanjutan untuk ketahanan pangan menjadi sangat penting. Bukan hanya di sektor pangan, infrastruktur berkelanjutan juga penting untuk sektor lainnya, seperti air bersih, sanitasi, dan energi,” jelas Suahasil.

Baca Juga  Wamenkeu: Catalytic Fund Akselerasi Penerapan ESG pada Dunia Usaha

Sebagai salah satu Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), IIF memiliki peran penting sebagai katalisator pembangunan infrastruktur di Indonesia melalui aktivitas pembiayaan yang disalurkan.

Untuk itu, Suhasil meminta IIF dapat melihat berbagai tantangan yang ada secara komprehensif, kemudian memberikan solusi pembiayaan infrastruktur yang dapat memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.

“Kita mempunyai tantangan dalam menyalurkan pangan, energi, air bersih, dan sanitasi secara nyata kepada masyarakat Indonesia. Ini semua adalah infrastruktur dasar yang dibutuhkan masyarakat kita. Saya ingin menantang IIF untuk bisa melihat hal ini secara komprehensif serta bagaimana implementasi kerangka ESG dalam pembiayaan infrastruktur untuk rakyat,” ujar Suahasil.

Bersama PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), IIF dapat terus bersinergi dan bekerja sama dengan meningkatkan partisipasi swasta dan mitra internasional.

“Kehadiran mitra internasional seharusnya memfasilitasi pembiayaan infrastruktur yang lebih efisien, lebih baik, dan efektif. Saya yakin kita bisa mengatasi semua tantangan yang kita hadapi dan Pemerintah Indonesia siap mendukung IIF melalui APBN (anggaran pendapatan dan belanja negara) serta melalui SMI sebagai salah satu pemegang saham PT IIF,” kata Suahasil.

Ia berharap, IIF juga dapat membagikan pengalamannya di komunitas dan forum internasional dalam menghasilkan pembiayaan infrastruktur yang berkelanjutan untuk Indonesia.

Baca Juga  Implikasi Inisiatif ESG dalam Prinsip Kewajaran dan Kelaziman Usaha

“Kami di pemerintahan menantikan kontribusi IIF tidak hanya untuk Indonesia, tetapi juga untuk pembangunan ekonomi dunia,” pungkas Suahasil.

Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur IIF Reynaldi Hermansjah memastikan, selama 14 tahun berkiprah dalam memajukan pertumbuhan infrastruktur, IIF senantiasa berpedoman pada prinsip ESG.

“Penerapan ESG ini sebagai upaya menjaga keberlangsungan lingkungan sekitar sekaligus mendorong terciptanya proyek infrastruktur yang berkelanjutan di Indonesia,” pungkas Reynaldi.

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *