in ,

Pertamina Turunkan Emisi Karbon Berkat Pengembangan 85 Desa Energi Berdikari

Pertamina Turunkan Emisi Karbon
FOTO: Pertamina

Pertamina Turunkan Emisi Karbon Berkat Pengembangan 85 Desa Energi Berdikari

Pajak.com, Jakarta – PT Pertamina (Persero) berhasil turunkan 729.127 ton Co2eq/tahun reduksi emisi karbon berkat pengembangan 85 program Desa Energi Berdikari (DEB) di seluruh Indonesia. Jumlah reduksi emisi karbon ini didapatkan dari pemanfaatan lima jenis energi terbarukan, yakni pembangkit listrik tenaga surya (64 program), gas metana dan biogas (12 program), micro hydro (6 program), biodiesel (2 program), serta energi hybrid dari tenaga surya dan angin (1 program).

Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menjelaskan, program DEB memberikan akses Energi Baru Terbarukan (EBT) sebagai solusi atas tantangan kebutuhan energi masyarakat yang semakin meningkat.

“Dalam pelaksanaannya, Pertamina berkolaborasi dengan berbagai elemen masyarakat, karena Pertamina percaya bahwa energi yang bersih dan mudah diakses akan membuka jalan bagi pembangunan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat menuju kemandirian berkelanjutan,” ujar Fadjar dalam keterangan tertulis, dikutip Pajak.com(30/1).

Ia memastikan, program DEB sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) poin 4, 7, 8, dan 13 sekaligus target Pemerintah Indonesia untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat.

“Program DEB telah menghasilkan energi terbarukan sebanyak 324.039 Wp (tenaga surya), 609.000 m3/tahun (gas metana), 16.500 Wp (hybrid/matahari dan  angin), 28.000 Watt (micro hydro) dan 6.500 L/tahun (biodiesel),” urai Fadjar.

Baca Juga  Asosiasi Ahli Emisi Karbon Indonesia Diluncurkan, Ciptakan Ekosistem Kemajuan Dekarbonisasi

Selain membangun ketahanan energi berbasis desa, program DEB juga memberikan dampak ekonomi bagi 5.413 KK (kartu keluarga) penerima manfaat. Dalam setahun, DEB memberikan manfaat ekonomi senilai Rp 2,5 miliar sehingga sekaligus akan mendorong kemandirian ekonomi masyarakat desa.

“Pertamina akan terus mengembangkan program DEB sehingga semakin banyak masyarakat yang bisa menikmati energi bersih sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat khususnya di perdesaan,” tandas Fadjar.

Ia menegaskan bahwa Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target NZE 2060 dengan terus mendorong program yang berdampak langsung pada capaian SDG’s. Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social, Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

Fadjar menyebutkan, kinerja penerapan prinsip ESG Pertamina melampaui target persen sepanjang tahun 2023. Hal ini sejalan dengan realisasi reduksi emisi scope 1 dan 2 Pertamina yang mencapai 124 persen atau berhasil melakukan dekarbonisasi sebesar 1,13 juta ton ekuivalen karbon dioksida (C02e) dari target 910 ribu ton C02e.

Baca Juga  Kinerja ESG Pertamina Lampaui Target, Dekarbonisasi Capai 1,13 Juta Ton CO2e

“Capaian ESG 2023 juga ditandai dengan kenaikan peringkat ESG Pertamina, mendudukan Pertamina pada posisi pertama pada subsektor minyak dan gas terintegrasi dari 61 perusahaan dunia—berdasarkan peringkat dari lembaga ESG Rating Sustainalytics. Skor ESG Pertamina pada akhir 2023 naik menjadi 20,7 (Medium Risk) dari sebelumnya 22,1. Skor Sustainalytics yang lebih rendah ini mencerminkan tingkat risiko yang lebih baik,” jelas Fadjar.

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *