in ,

Menko Airlangga Tingkatkan Kualitas Pengolahan Ikan Asin

Sebagai informasi, rata-rata produksi ikan teri asin di wilayah tersebut yakni kurang lebih sebanyak 3 ton per bulan untuk setiap pengolah, sehingga produksi totalnya diperkirakan sebanyak 120 ton-150 ton per bulan atau sekitar 1.140 ton per tahun. Adapun beberapa jenis ikan teri asin yang diproduksi adalah teri nasi super, teri nasi biasa, teri buntiau, teri RC, teri jengki, dan teri katak. Rentang harga jual per kilogram dari yang termahal yaitu ikan teri nasi super senilai Rp 120 ribu per kg sampai dengan yang termurah, yakni ikan teri katak senilai Rp 50 ribu per kg. Produk tambahannya adalah cumi asin dan ikan tanjan.

Baca Juga  PropertyGuru Indonesia Property Awards ke-10 Diprediksi Dorong Pertumbuhan Sektor Real Estat 

Dalam hal pemasaran ikan teri asin tersebut, sebanyak 50 persen hasil produksi dipasarkan ke DKI Jakarta, sebanyak 30 persen ke wilayah di Medan, Padang, Jambi, dan sekitarnya, kemudian sebanyak 10 persen ke wilayah di Karawang, Cianjur, Bandung, dan sekitarnya, serta 10 persen ke pasar lokal di Lampung. Adapun keunggulan ikan teri nasi Pulau Pasaran bisa dilihat dari sistem pengolahan ikan teri yang direbus di atas kapal setelah penangkapan, dengan tujuan menjaga kualitas ikan.

Airlangga berharap usaha pengolahan ikan asin di Pulau Pasaran ini akan semakin berkembang, sehingga akan berkontribusi lebih besar kepada produksi ikan asin di Indonesia. Ia menyarankan, para nelayan bisa meningkatkan dari sisi kualitas agar menjadi pilihan ikan asin utama di Indonesia.

Baca Juga  Penerapan CCS Jadi Sumber Pendapatan Baru Perusahaan Hulu Migas

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *