in ,

KTT ASEAN Sepakat Penggunaan Mata Uang Lokal

KTT ASEAN Sepakat Penggunaan Mata Uang Lokal
FOTO: IST

KTT ASEAN Sepakat Penggunaan Mata Uang Lokal

Pajak.com, Nusa Tenggara Timur – Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN yang diselenggarakan selama dua hari (10-11 Mei), di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) telah selesai. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut, ada beberapa kesimpulan dari hasil KTT ke-42 ASEAN. Salah satunya, KTT ASEAN sepakat untuk penggunaan local currency transaction (mata uang lokal) dan konektivitas pembayaran digital dalam transaksi perdagangan, serta penguatan kerja sama ekonomi antar-negara kawasan.

“Penggunaan mata uang lokal sejalan dengan tujuan ASEAN sebagai kawasan yang kuat secara ekonomi. Implementasi transaksi mata uang lokal, dan konektivitas pembayaran digital antarnegara sepakat untuk diperkuat. Ini sejalan dengan tujuan sentralitas ASEAN, supaya ASEAN semakin kuat dan semakin mandiri,” ungkap Jokowi dalam konferensi pers, dikutip Pajak.com, (11/5).

Indonesia meyakini, penggunaan mata uang lokal dalam transaksi regional bisa menarik arus investasi asing di negara kawasan. Penggunaan uang lokal diyakini bisa menjadi solusi atas rumitnya transaksi yang multi-currency dan mengurangi ketergantungan terhadap dollar AS (dedolarisasi).

Baca Juga  PropertyGuru Indonesia Property Awards 2024 Perkenalkan Kategori Baru 

Tak hanya di ASEAN, penggunaan uang lokal akan berlaku untuk negara-negara ASEAN+3, yakni Jepang, Republik Rakyat Tiongkok (RTT), dan Korea Selatan. Sebelumnya, Indonesia telah menyepakati penggunaan mata uang lokal pada transaksi bilateral oleh 5 negara, yakni Malaysia, Thailand, Jepang, RTT, dan Korea Selatan.

“Pemimpin ASEAN sepakat untuk memperkuat implementasi transaksi mata uang lokal dan konektivitas pembayaran digital antar-negara,” tambah Jokowi.

Selain itu, pemimpin ASEAN pun sepakat untuk menjalin kerja sama ekonomi. Utamanya, membangun ekosistem mobil listrik dan menjadi bagian penting dari rantai pasok dunia. Dalam hal ini, hilirisasi menjadi kunci.

“Kemarin, saya ajak para leaders untuk berlayar bersama, naik kapal pinisi agar suasananya rileks dan kekeluargaan, karena memang ASEAN ini adalah satu keluarga, ikatannya sangat kuat, kesatuannya sangat penting untuk berlayar menuju tujuan yang sama, menjadikan ASEAN epicentrum of growth dan kawasan damai, stabil, dan sejahtera,” ujar Jokowi.

Baca Juga  Jokowi Resmikan Bandara Panua Pohuwato di Gorontalo

Dalam kesempatan yang sama, Jokowi juga memipin KTT Ke-15 Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT). Dalam sambutannya, Jokowi menyampaikan kegembiraanya karena di tengah situasi global, volume perdagangan tiga negara ini mencapai 618 miliar dollar AS sepanjang tahun 2021.

“Ke depan, IMT-GT dapat semakin mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan guna menghadapi berbagai tantangan di depan yang tidak mudah. Karena tantangan di depan tidak mudah, ketidakpastian masih tinggi, rivalitas masih tajam, dan efek domino goncangan ekonomi global masih terus mengancam,” ujar Jokowi.

Indonesia mendorong IMT-GT untuk mempererat kolaborasi untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi. Jokowi menyebut, KTT ke-15 dilakukan dalam usia IMT-GT yang telah mencapai 30 tahun.

Baca Juga  Apa itu STNK: Definisi, Istilah, Hingga Syarat Pengurusan

“Di usia ini, IMT-GT telah tumbuh menjadi kerja sama segitiga emas di kawasan ASEAN. Mari kobarkan semangat kolaborasi, khususnya dengan peningkatan daya saing, konektivitas, pariwisata, dan investasi untuk mencapai visi IMT-GT tahun 2036. Di usia yang ke-30 tahun, IMT-GT menjadi kerja sama segitiga emas bagi 85 juta penduduk di tiga negara,” ajak Jokowi.

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *