in ,

Indonesia Pimpin Perundingan Kerja Sama ASEAN dan Kanada

kerja sama asean kanada
FOTO: IST

Indonesia Pimpin Perundingan Kerja Sama ASEAN dan Kanada

Pajak.com, Banten – Indonesia memimpin perundingan Association of Southeast Asian Nations/ASEAN-Canada Free Trade Agreement (ACAFTA). Perundingan yang bertujuan untuk memperkuat kerja sama ekonomi serta investasi antara ASEAN dan Kanada ini berlangsung, di Tangerang, Banten, (22-24/5).

“Perundingan ACAFTA merupakan langkah penting bagi Indonesia sebagai negara anggota ASEAN dalam rangka perluasan akses pasar barang dan jasa, meningkatkan daya saing, dan semakin mengintegrasikan Indonesia ke dalam global dan regional value chain,” jelas Kepala Pusat Kebijakan Regional Bilateral Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Nella Sri Hendriyetty dalam pidato pembuka Plenary and Caucus Meeting ACAFTA Sub Working Group on Financial Services, yang disampaikan dalam keterangan tertulis kepada Pajak.com, (27/5).

Ia menuturkan, ACAFTA merupakan respons dari kondisi perekonomian global yang masih terus dihadapkan dengan pelbagai tantangan baru. Setelah terlepas dari efek berkelanjutan pandemi, pecahnya konflik geopolitik, hingga kenaikan harga komoditas pangan dan energi, Bahkan, kini dunia global harus menghadapi tantangan baru, yaitu ancaman perlambatan ekonomi global.

Baca Juga  SMF Dorong Pembiayaan Perumahan Berkelanjutan dan Pengembangan ESG

“Sebagai upaya menghadapi perlambatan ekonomi global yang tengah terjadi, kawasan ASEAN terus memperkuat kerja sama terutama di bidang perekonomian. Hal ini terbukti efektif mengingat perekonomian kawasan ini mampu tumbuh di atas 5 persen pada tahun 2022 lalu,” ungkap Sri.

Adapun pertemuan ACAFTA dihadiri oleh perwakilan negara anggota ASEAN, Kanada, dan sekretariat ASEAN.

“Plenary and Caucus Meeting ini sendiri merupakan bagian penting dari implementasi ACAFTA, sebagai perundingan perdagangan bebas yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, peningkatan investasi, dan peningkatan akses pasar bagi negara-negara anggota ASEAN dan Kanada,” jelas Sri.

Ia mengungkapkan, dalam pertemuan ACAFTA, pembina sektor jasa keuangan dari kedua kawasan mendiskusikan dan berbagi pandangan untuk menyepakati beragam ketentuan perdagangan jasa keuangan. Hal itu diharapkan dapat meningkatkan perdagangan dan investasi di sektor jasa keuangan yang memberikan manfaat berimbang bagi seluruh pihak.

Baca Juga  Ini 7 Ruas Tol Baru Gratis Selama Musim Mudik Lebaran 2024

“Plenary and Caucus Meeting dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap upaya penyelesaian perundingan dan implementasi ACAFTA dan memperkuat kerja sama perdagangan antara ASEAN dan Kanada,” ujar Sri.

Dengan demikian, beragam langkah konkret yang dihasilkan dalam pertemuan ACAFTA diupayakan dapat membuka peluang baru bagi perdagangan dan investasi di sektor keuangan, sehingga mendorong terciptanya sumber-sumber pertumbuhan baru yang efisien dan sehat guna mendukung perekonomian Indonesia dan negara-negara anggota lainnya.

Sebagai informasi, pertumbuhan ekonomi negara anggota ASEAN 2022 menurut International Monetary Fund (IMF), telah mengalami pemulihan setelah pandemi. Beberapa negara anggota ASEAN itu, antara lain Malaysia (8,7 persen), Vietnam (8,02 persen), Filipina (7,6 persen), Indonesia (5,31 persen), Kamboja (5,1 persen), dan Singapura (3,8 persen).

Baca Juga  BI: Kinerja Kegiatan Dunia Usaha Meningkat Kuartal I-2024

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *