Implementasi Nilai Budi Pekerti dalam Bekerja
Pajak.com, Jakarta – Film Budi Pekerti tengah menjadi perbincangan khalayak ramai. Film garapan Wregas Bhanuteja yang masuk dalam Discovery Toronto International Film Festival (TIIF) 2023 ini menuai banyak pujian, baik dari kepiawaian para pemeran, alur cerita, hingga makna yang terkandung di dalamnya. Memaknai film Budi Pekerti, bagaimana implementasi nilai budi pekerti dalam bekerja? Pajak.com akan mengulasnya untuk Anda.
Secara etimologi, budi pekerti terdiri atas dua unsur kata, budi dan pekerti. Budi dalam bahasa Sanskerta berarti kesadaran, pikiran, dan kecerdasan. Sementara pekerti berarti aktualisasi, penampilan, pelaksanaan, atau perilaku. Dengan demikian, budi pekerti bisa diartikan sebagai kesadaran yang ditampilkan oleh seseorang dalam berperilaku.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) budi pekerti diartikan sebagai tingkah laku, perangai, dan watak. Sementara, dalam bahasa Arab, budi pekerti disebut dengan akhlak. Lalu dalam kosa kata latin dikenal dengan istilah etika, dan dalam bahasa Inggris disebut ethics.
Maka dapat disimpulkan, budi pekerti adalah induk dari segala etika—tata krama, tata susila, perilaku baik dalam pergaulan, pekerjaan, dan kehidupan sehari-hari. Budi pekerti dapat dibangun melalui beragam cara. Salah satunya lewat instrumen pendidikan, baik di sekolah maupun keluarga.
Bagaimana implementasi nilai budi pekerti dalam bekerja?
Mengutip beragam literasi dan penelitian, berikut implementasi nilai budi pekerti dalam bekerja maupun di kehidupan sehari-hari:
- Beriman dan taat aturan
Individu yang memiliki budi pekerti memanifestasikan bukti ketaatannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Ketaatan ini akan menjadi pilar utama yang mendorong individu lebih patuh terhadap beragam aturan, baik peraturan sosial, hukum bernegara, hingga ketentuan pada sistem kerja;
- Berpikir matang
Individu yang memiliki budi pekerti umumnya menunjukkan kemampuan untuk berpikir dan menilai secara objektif, sekaligus berlapang dada ketika menuai kritik atau koreksi dalam bekerja. Kedewasaan dalam berfikir dan bertindak akan membentuk karakter seseorang, sehingga muaranya manajemen emosi dapat diatur dengan lebih baik;
- Bertanggung jawab
Individu yang memiliki budi pekerti akan bertanggung jawab terhadap pekerjaannya. Bahkan, berani menanggung segala konsekuensi dari keputusan atau tindakan yang diambil;
- Jujur
Individu yang memiliki budi pekerti tidak menyukai kebohongan— mengatakan apa adanya dan berani mengakui kesalahan;
- Pemaaf
Individu yang memiliki budi pekerti memiliki sikap pemaaf. Sebaliknya, mereka juga tidak keberatan meminta maaf ketika melakukan kesalahan kepada orang lain;
- Rendah hati
Individu yang memiliki budi pekerti tidak bersikap egois, tidak bermegah diri, dan tidak sombong—sekalipun mereka memang lebih baik dari yang lain; dan
- Adil
Individu yang memiliki budi pekerti akan bersikap adil, tegas, tidak memihak ketika membuat keputusan, tidak ada standar ganda dan objektif demi kebaikan semua pihak.
Baca juga:
Tak Hanya Pintar, Ini Kompetensi yang Penting Dimiliki Anak muda https://www.pajak.com/ekonomi/tak-hanya-pintar-ini-kompetensi-yang-penting-dimiliki-anak-muda/
Comments