in ,

SUN Energy Bantu Perusahaan Implementasikan ESG

SUN Energy Bantu Perusahaan Implementasikan ESG
FOTO: IST

SUN Energy Bantu Perusahaan Implementasikan ESG

Pajak.com, Jakarta – SUN Energy mencatatkan kinerja bisnis yang tumbuh positif hingga kuartal II-2023. Perusahaan pengembang energi surya ini menghasilkan total produksi energi listrik hingga 36.132.080 kilo watt hour (kWh) dari beragam jenis industri. Chief Commercial Officer SUN Energy Dion Jefferson memastikan, SUN Energy terus berkomitmen bantu perusahaan implementasikan environmental social governance (ESG) melalui skema pembiayaan.

“Kami melihat upaya transisi energi oleh perusahaan melalui pemanfaatan energi surya ini memiliki dua faktor utama, yaitu untuk menjalankan operasional industri rendah karbon serta menarik para investor besar menyuntikkan dananya pada perusahaan yang mengedepankan prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola atau ESG. Kami telah menambah pelanggan baru dari beberapa industri, meliputi industri manufaktur elektronik, kertas, jasa transportasi, personal care, furnitur, oleokimia, fragrance, hingga pipa,” ungkap Dion dalam rilis yang diterima Pajak.com, (23/6).

Baca Juga  Jokowi: Pertumbuhan Ekonomi Nasional 5,11 Persen, Optimisme di Tengah Isu Resesi Global

Ia mengatakan, implementasi ESG menjadi bagian yang penting dari investasi dan pengembangan bisnis jangka panjang perusahaan, meskipun kerap memiliki keterbatasan sumber daya.

“Sebagai mitra jangka panjang, SUN Energy memiliki skema pembiayaan tanpa biaya dimuka bagi perusahaan yang beralih ke energi surya sehingga mampu meminimalisir keterbatasan penerapan ESG di berbagai sektor,” tambah Dion.

SUN Energy berharap, penambahan portofolio yang dicatatkan oleh perseroan sepanjang tahun 2023 ini mampu menjadi momentum peningkatan kepercayaan para pelaku industri untuk memulai pemanfaatan sistem energi surya, sebagai salah satu jenis energi terbarukan yang reliabel dan efisien.

“Akhir kuartal II-2023, SUN Energy kembali meresmikan salah satu portofolio terbaru pada industri jasa transportasi Blue Bird (PT Blue Bird Tbk). Dengan total investasi PLTS (pembangkit listrik tenaga surya) pada proyek Blue Bird sebesar Rp 2 miliar, pelanggan tidak perlu mengeluarkan biaya investasi untuk instalasi tersebut,” ungkap Dion,

Baca Juga  BI: Kinerja Kegiatan Dunia Usaha Meningkat Kuartal I-2024

Ia memastikan, para pelanggan cukup dengan pembayaran setiap bulan sesuai dengan produksi sistem energi surya yang keseluruhan produksinya digunakan untuk kebutuhan operasional perusahaan.

“Melalui bisnis model ini, SUN Energy dapat mengatasi keterbatasan penerapan aspek ESG bagi para pelaku industri sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Upaya ini juga mendorong aktualisasi komitmen pemerintah dalam menyediakan pasokan energi listrik yang berkelanjutan sekaligus mendukung proses transisi energi bersama pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya,” ujar Dion.

Sebagai informasi, SUN Energy yang berdiri sejak tahun 2016 sebagai perusahaan pengembang proyek tenaga surya yang menyediakan layanan terintegrasi bagi para pelanggan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan di wilayah Asia Pasifik.

SUN Energy memiliki target produksi listrik mencapai 2 gigawatt peak (GWp) di tahun 2025, perusahaan membawa visi untuk memberikan nilai tambah kepada para pelanggan dalam aksi nyata mengurangi dampak perubahan iklim. Hingga kini, SUN Group telah mempekerjakan lebih dari 100 karyawan dan memiliki lebih dari 280 mega wattpeak (MWp) projek sistem tenaga surya di Indonesia, Thailand, Taiwan, dan Australia.

Baca Juga  Jokowi Resmikan Bandara Panua Pohuwato di Gorontalo

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *