in ,

Pupuk Indonesia Raih Anugerah Avirama Nawasena atas Inovasi Pelaporan ESG 

Pupuk Indonesia Raih Anugerah Avirama Nawasena
FOTO: Dok. Pupuk Indonesia

Pupuk Indonesia Raih Anugerah Avirama Nawasena atas Inovasi Pelaporan ESG 

Pajak.com, Jakarta – PT Pupuk Indonesia (Persero) raih Anugerah Avirama Nawasena atas inovasi pelaporan Environmental, Social, Governance (ESG) dari Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB). Pupuk Indonesia meraih penghargaan untuk kategori Penciptaan Pelaporan yang Berkelanjutan atau Sustainable Accountability Disclosure and Reporting.

Senior Vice President (SVP) Sekretaris Perusahaan Pupuk Indonesia Wijaya Laksana menyampaikan terima kasih atas apresiasi yang diberikan SBM ITB. Sebagai perusahaan berskala global, Pupuk Indonesia berkomitmen untuk terus mengembangkan inisiatif Sustainable Development Goals (SDG) yang kemudian dilaporkan secara konsisten melalui sustainable report sejak tahun 2013.

“Kami mengapresiasi inisiatif SBM ITB dalam penyelenggaraan penghargaan Inovasi ESG Award 2024 dan Avirama Nawasena ini. Kami juga mengapresiasi SBM ITB karena penghargaan ini dapat membangkitkan awareness generasi muda akan nilai industri yang berkelanjutan, terlebih lagi awareness pada perusahaan-perusahaan yang senantiasa menerapkan prinsip berkelanjutan,” ungkap Wijaya dalam keterangan tertulis yang diterima Pajak.com(22/1).

Baca Juga  Menteri ESDM Tetapkan ICP September 2024 Sebesar 72,54 Dollar AS per Barrel

Menurutnya, Anugerah Avirama Nawasena ini tidak hanya menjadi penghargaan bagi Pupuk Indonesia, tetapi juga bentuk pengakuan kepada semua pihak yang telah bersama-sama berkontribusi mendukung ekonomi berkelanjutan.

“Pupuk Indonesia melihat keberlanjutan bukan hanya karena untuk memenuhi aturan saja, lebih dari itu, program keberlanjutan sudah menjadi bagian dari operasional perusahaan dan instrumen penting dalam meningkatkan daya saing usaha,” ujar Wijaya.

Ia juga mengatakan bahwa penghargaan ini menjadi bukti komitmen perseroan dalam menerapkan keberlanjutan melalui pelaporan yang berhasil mengomunikasikan program ESG dengan baik, sehingga pemangku kepentingan dapat memahami berbagai program yang telah dijalankan Pupuk Indonesia.

“Perusahaan percaya, keberlanjutan adalah usaha bersama dan pencapaian ini tidak mungkin terjadi tanpa dukungan semua pihak, termasuk mitra industri, pemerintah, dan masyarakat sekitar. Penerimaan penghargaan ini menjadi pengingat bagi kami untuk terus menerapkan prinsip berkelanjutan dalam operasional bisnis. Kami berkomitmen untuk terus belajar, berkembang, dan berinovasi agar dapat memberikan dampak positif yang lebih besar lagi bagi lingkungan dan masyarakat,” imbuh Wijaya.

Baca Juga  SMF Kucurkan Dana Rp 113,59 Triliun Pembiayaan dan Sekuritisasi Perumahan 

Pada kesempatan berbeda, Dosen dan Ketua ESG SBM ITB Melia Famiola menuturkan, Anugerah Avirama Nawasena adalah puncak dari rangkaian kegiatan ESG dan peringatan 20 tahun berdirinya SBM ITB.

“Penghargaan ini mengakui organisasi dan individu yang memberikan kontribusi yang signifikan bagi ekonomi masa depan yang berkelanjutan. Kegiatan penilaian dilaksanakan untuk menilai kandidat secara keseluruhan terhadap komitmen keberlanjutan,” ujar Melia.

Anugerah Avirama Nawasena dibagi menjadi dua kategori utama, yakni kategori lembaga dan individu. Pada kategori lembaga, meliputi inovasi produk yang berkelanjutan, inovasi layanan berkelanjutan, inovasi berkelanjutan dalam rantai pasokan, serta organisasi, serta dukungan sumber daya manusia untuk keberlanjutan, inovasi dalam perubahan sosial, dan inovasi dalam penciptaan pelaporan berkelanjutan.

Baca Juga  Mengenal Dedolarisasi yang Disorot Trump, Ini Pengertian dan Keuntungannya untuk Indonesia

Sementara itu, dalam kategori individu, terdiri dari inovasi dalam penciptaan produk berkelanjutan, inovasi dalam pelayanan berkelanjutan, dan inovasi dalam dampak perubahan sosial.

Melia memastikan, penghargaan ini dinilai dangan juri yang kredibel dibidangnya, terdiri dari profesional, akademisi, pebisnis, alumnus SBM ITB, serta bekerja sama dengan Emil Salim Institute dan Detikjabar

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *