in ,

INOV Sambut Baik Penerapan Pajak Karbon di Indonesia

Namun, pada tahun 2020 INOV berhasil menurunkan total emisi karbon menjadi 19.699,6 tCO2e atau berkurang sebesar 2,8 persen untuk periode selama satu tahun. Victor bilang bahwa pada tahun ini INOV menargetkan pengurangan emisi karbon sebanyak 2,5 persen dari total karbon di tahun 2020. Atas capaian itu, INOV mengantongi sertifikasi keberlanjutan tahun kedua dari Planet Mark.

“Kami concern terhadap lingkungan, dan sangat memerhatikan efek keberlanjutan, di mana dalam laporan ESG kami yang terakhir kami telah berhasil meningkatkan kontribusi terhadap pemenuhan SDG’s (Sustainable Development Goals), yaitu saat ini kami sudah berkontribusi dalam 9 SDGs dari 18 target SDGs yang ada,” ujar Victor.

Saat ini, INOV mengoperasikan tiga pabrik pembuatan produk daur ulang serat staple buatan di Tangerang, Solo, dan Mojokerto; serta memiliki pabrik pengolahan sampah botol plastik di Solo, Mojokerto, Medan, dan Makassar.

Baca Juga  DJP dan Singapura Bertukar Pengalaman Pengelolaan “Contact Center” Layanan Perpajakan 

Selain itu, INOV juga mengoperasikan dua pabrik untuk industri bukan tenunan (non-woven) di Salatiga dan Palembang. Pada tahun 2021, INOV menambah dua pabrik bukan tenunan di Gowa dan Takalar, serta washing facility di Gowa.

“Setiap tahun, kami mengolah lebih dari 3 miliar sampah botol plastik di Indonesia, dan memproduksi lebih dari 3.000 ton serat ramah lingkungan per bulannya. Diharapkan dengan upaya yang sudah dijalankan, INOV dapat terus memberikan kontribusi terhadap pengurangan emisi karbon serta efek gas rumah kaca di Indonesia.

Dengan adanya kebijakan pajak karbon ini, akan semakin membangkitkan semangat kami dalam menghemat energi dan mengurangi emisi dalam operasional INOV,” tutup Victor.

Baca Juga  Sri Mulyani Pastikan Hadir di Sidang Sengketa Pilpres

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *