in ,

Usulan PPN Jalan Tol dan Gandum Impor

“Kalau gandum impornya belasan juta ton, sementara beras jarang impor. Kalaupun impor paling 500 ribu ton atau 1 juta ton itu juga jarang. Kalau pemerintah bersikeras, supaya adil kenakan saja gandum sama beras, kenakan saja yang sama-sama impor. Sehingga nantinya bisa mendorong orang menanam gandum, supaya lebih menguntungkan petani yang ada di sini. Jadi itu saja jalan tengahnya supaya pemerintah tetap dapat uang, tetapi dikenakan untuk gandum dan beras impor,” urainya.

Selain itu, ia juga mengusulkan penerapan PPN untuk jasa parkir, agar masyarakat bisa semakin tergerak untuk memakai kendaraan umum dan mengurangi kemacetan.

“Parkir itu yang pakai umumnya untuk yang punya mobil, (dikenakan PPN) supaya mendorong orang-orang menggunakan kendaraan umum. Di RUU-nya itu jasa parkir masih bebas, kalau saya itu akan saya kenain, karena menambah pemasukan kepada negara,” sarannya.

Baca Juga  Pemkot Lhokseumawe dan PLN Optimalkan Pajak atas Tenaga Listrik

Lebih lanjut, Fuad juga mengusulkan untuk memajaki jalan tol, karena memiliki pendapatan yang cukup besar dan pengenaan biaya administrasi yang rendah.

“Tol itu dipajakkin enggak dipajakkin, sebetulnya akan dinaikkin terus harganya. Kalau saya, jalan tol akan saya kenain PPN. Itu lumayan penghasilannya, pengenaannya juga cost-nya rendah. Cost of collection-nya hampir zero.

Ditulis oleh

Baca Juga  Mekanisme Pengajuan Gugatan ke Pengadilan Pajak Lewat Sistem e-Tax Court

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *