in ,

Bahlil Ungkap Rencana Pencabutan Insentif Pajak untuk Investor

Bahlil Ungkap Rencana Pencabutan Insentif Pajak untuk Investor
FOTO: Kemenves/BKPM

Bahlil Ungkap Rencana Pencabutan Insentif Pajak untuk Investor

Pajak.com, Jakarta – Menteri Investasi (Menves)/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia ungkap rencana pencabutan insentif pajak untuk investor, seperti tax holiday. Rencana ini akan diterapkan ketika seluruh infrastruktur dan pemerataan ekonomi sudah terjadi di seluruh wilayah Indonesia—sebagai salah satu implikasi dari adanya investasi.

“Kita harus adil memberikan insentif kepada daerah-daerah yang pembangunan infrastrukturnya belum bagus. Ke depan, ketika semua sudah bagus, maka insentif kita cabut. Contoh, pembangunan NPI (smelter nickel pig iron) yang nilai tambahnya belum di atas 50 persen, itu tidak lagi kita berikan tax holiday. Jadi, artinya jangan dianggap semua industri yang kita layani, kita berikan tax holiday. Kita harus sudah selektif dalam rangka memberikan pertambahan pendapatan kepada negara,” ungkap Bahlil dalam Konferensi Pers Paparan Realisasi Investasi Kuartal II-2023, di Kementerian Investasi/BKPM, dikutip Pajak.com, (24/7).

Baca Juga  Kurs Pajak 3 – 16 April 2024

Sekilas mengulas, berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Pasal 18 tentang Penanaman Modal, tax holiday adalah pembebasan Pajak Penghasilan (PPh) badan dan/atau pengurangan tarif PPh bagi perusahaan yang menanamkan modal baru ke dalam negeri selama jangka waktu tertentu.

Menurut Bahlil, selama ini pemerintah telah berupaya mendorong pemerataan investasi di luar Pulau Jawa. Setidaknya, hal itu terbukti dari realisasi investasi di luar Pulau Jawa. Sepanjang semester I-2023 (Januari-Juni), realisasi investasi di luar Pulau Jawa mencapai Rp 354,9 triliun (52,3 persen), sedangkan di Pulau Jawa mencapai Rp 323,8 triliun (47,7 persen). Menurutnya, pemerataan infrastruktur di seluruh wilayah mulai terwujud.

“Sejak kuartal III-2020 atau selama 12 kuartal berturut-turut itu lebih banyak (di luar Pulau Jawa). Kalau kita lihat lagi, per kuartal II-2023, realisasi investasi di luar Jawa mencapai Rp 182 triliun atau menempati 52 persen dari total realisasi investasi sebesar Rp 349,8 triliun. Sementara, realisasi investasi di Jawa Rp 167,8 triliun atau 48 persen. Jadi, memang membangun Indonesia ini tidak bisa bim salabim. Harus by design, konsepnya terukur dan caranya pun harus betul-betul pas,” kata Bahlil.

Baca Juga  Kanwil DJP Jatim II Hentikan Penyidikan Pidana Pajak PT SMS

Adapun akumulasi realisasi investasi pada semester I-2023 tercatat sebesar Rp 678,7 triliun atau 48,5 persen dari target Rp 1.400 triliun. Kinerja ini meningkat 16,1 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022. Realisasi investasi pada semester I-2023 tersebut mampu menyerap tenaga kerja Indonesia (TKI) sebanyak 849.181 orang.

Secara sektoral, industri logam dasar berkontribusi terhadap realisasi investasi di tanah air, yakni sebesar Rp 89 triliun; transportasi, gudang dan telekomunikasi Rp 79,1 triliun; pertambangan Rp 71,4 triliun; perumahan, kawasan industri dan perkantoran Rp 58,3 triliun; serta industri kimia dan farmasi Rp 48,1 triliun.

“Alhamdulillah, saya optimistis bisa mencapai Rp 1.400 triliun (realisasi investasi pada tahun 2023). Tingkat kepercayaan dunia usaha internasional kepada Indonesia masih tetap baik, bahkan menunjukkan peningkatan 20,2 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Kami terus mengawal investasi di sektor strategis yang memberikan nilai tambah, seperti hilirisasi sumber daya mineral,” ungkap Bahlil.

Baca Juga  BUMI Raih Penghargaan atas Kepatuhan dan Kontribusi Penerimaan Pajak

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *