in ,

Prospek Makroekonomi dan Pasar Modal Kuartal II 2021

Ia menganalisis, faktor makroekonomi global dan dalam negeri akan menjadi pemicu utama kondisi pasar modal domestic. Data historis dari angka pertumbuhan ekonomi dan data manufaktur dari purchasing managers index (PMI) manufaktur yang menunjukkan perbaikan, masih menjadi penunjang prospek ekonomi.

“Faktor makroekonomi yang membaik itu menjadi satu dari tiga katalis pendorong pergerakan IHSG sepanjang Mei. Dua katalis positif lainnya adalah potensi kenaikan harga komoditas dan sudah berjalannya vaksinasi Covid-19 di dalam negeri,” jelasnya.

Di sisi lain, faktor kasus baru Covid-19 domestik setelah libur panjang Idulfitri berpotensi menjadi katalis negatif bagi pasar modal. Namun, jika angka Covid-19 masih stabil dan tidak mengalami kenaikan siginifikan, maka akan menjadi faktor positif bagi pergerakan pasar saham.

Baca Juga  “Tips” Kelola THR Agar Tidak Habis Begitu Saja

Pada kesempatan yang sama, Fixed Income Analyst Mirae Asset Sekuritas Dhian Karyantono mengatakan, faktor makroekonomi yang positif juga dapat mengangkat harga obligasi pemerintah (surat berharga negara/SBN) sekaligus menurunkan tingkat imbal hasilnya (yield) di pasar.

“Kami memprediksi hingga Juni, harga SBN tenor acuan 10 tahun dapat naik dan menurunkan yield-nya hingga di bawah 6 persen pada kuartal III 2021. Saat ini, lanjutnya, harga SBN acuan 10 tahun sudah turun sejak awal tahun dan membuat yield-nya naik hingga di kisaran 6,5 persen,” kata Dhian.

Ditulis oleh

Baca Juga  Wamenkeu: Hampir Semua Investor Eropa Tekankan Prinsip ESG dan Ekonomi Hijau 

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *