in ,

Presiden Iran Jajaki Investasi di IKN Nusantara

Presiden Iran Jajaki Investasi di IKN Nusantara
FOTO: Setkab Republik Indonesia

Presiden Iran Jajaki Investasi di IKN Nusantara

Pajak.com, Bogor – Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Republik Islam Iran Seyyed Ebrahim Raisi mengadakan pertemuan bilateral, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, (23/5). Dalam pertemuan tersebut kedua pemimpin membahas beberapa hal, salah satunya Presiden Iran jajaki investasi untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara serta pengembangan sektor minyak dan gas (migas)

“Kami menjajaki pembentukan kesepakatan antarbisnis atau investasi pembangunan IKN Nusantara, dan solusi untuk investasi sektor migas. Sementara di bidang ekonomi, Indonesia dan Iran telah menandatangani persetujuan perdagangan preferensial atau preferential trade agreement (PTA). Semoga dapat makin meningkatkan perdagangan Indonesia dan Iran,” ungkap Jokowi dalam keterangan tertulis yang diterima Pajak.com, (24/5).

Adapun penandatanganan PTA dilakukan oleh Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan dan Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Hossein Amirabdollahian serta diperlihatkan di hadapan kedua pemimpin.

Mengutip data kementerian perdagangan, total perdagangan Indonesia-Iran mencapai 163,2 juta dollar AS pada periode Januari-Juli 2022 atau meningkat 62,33 persen dibandingkan pada periode yang sama di tahun sebelumnya. Sementara itu, total perdagangan kedua negara pada 2021 mencapai 208,8 juta dollar AS.

Baca Juga  Sri Mulyani Apresiasi Komitmen Investasi IFC 9,6 Miliar dollar AS

Ekspor Indonesia ke Iran tercatat sebesar 187,2 juta dollar AS pada tahun 2021, sementara impor Indonesia dari Iran senilai 21,6 juta dollar AS. Dengan demikian, Indonesia mencatatkan surplus 165,5 juta dollar AS terhadap Iran. Komoditas ekspor utama Indonesia ke Iran adalah kacang, minyak kelapa sawit, sepeda motor, serat kayu, dan asam lemak monokarboksilat industri. Sementara itu, komoditas impor utama Indonesia dari Iran adalah turbojet dan turbin gas lainnya, kurma, batang besi atau baja, instrumen, apparatus serta model yang dirancang untuk keperluan peragaan.

Selain itu, Jokowi mengatakan, Indonesia dan Iran telah sepakat untuk memperkuat kerja sama bilateral lainnya, khususnya pada bidang kesehatan. Kedua negara sepakat melakukan proyek percontohan (pilot project) untuk tindakan operasi telerobotik. Kemudian, menyepakati pula pengembangan proyek percontohan penerapan alat telemedisin pada 11 puskesmas di Indonesia.

Baca Juga  IMI dan Jakpro Persiapkan KEK Otomotif di Pulomas

“Saya juga tadi menyampaikan terkait dengan alih teknologi dan produksi bersama dengan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) Indonesia dan kerja sama bioteknologi serta nanoteknologi untuk kesehatan, energi, pertanian, dan lingkungan. Terkait dengan teknologi sinyal perkeretaapian, saya juga telah menyampaikan harapan untuk kerja sama, riset bersama, alih teknologi, dan assembly,” ungkap Jokowi.

Selanjutnya, Indonesia dan Iran juga sepakat untuk terus mendukung perjuangan rakyat Palestina dan mengatasi krisis di Afghanistan.

“Tadi kita membahas mengenai situasi geopolitik dunia dan penguatan kerja sama bilateral. Kami sepakat untuk terus mendukung perjuangan rakyat Palestina dan mengatasi krisis kemanusiaan di Afganistan, dengan terus menyuarakan akses pendidikan bagi perempuan di Afganistan dan terus memberikan bantuan kemanusiaan,” ujar Jokowi.

Sementara itu, Presiden Iran Ebrahim Raisi menyampaikan salam hormat kepada rakyat Indonesia dan penghargaan atas undangan Jokowi. Ia mengaku senang berada di Indonesia yang dianggap sebagai negara sahabat dan saudara.

Baca Juga  Definisi dan Keuntungan Reksa Dana Penyertaan Terbatas

“Saya berharap dengan adanya hubungan baik antara kami dan Indonesia dapat diambil langkah-langkah menuju perluasan hubungan bilateral antara kedua negara,” ujar Ebrahim Raisi.

Rangkaian pertemuan dilanjutkan dengan penandatanganan Memorandum Saling Pengertian tentang Kerja Sama Pemberantasan Peredaran Gelap Narkotika, Zat Psikotropika, dan Prekursornya. Kesepakatan ini ditandatangani oleh Menlu Indonesia Retno LP Marsudi dan Menlu Iran Hossein Amirabdollahian.

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *