in ,

Transisi Energi Terbarukan Perlu Libatkan Swasta

“Pemerintah harus memberikan pemicu kepada swasta supaya ikut bergerak, maka harus betul model insentif yang diberikan,” saran Alin.

Alin menyampaikan, model pembangkit energi terbarukan memang merupakan hal baru yang saat ini tengah dikembangkan sehingga skalanya pun masih kecil dan sulit dilakukan efisiensi. Namun, bila banyak pihak yang terlibat dan pengembangan semakin intens maka ke depan akan memungkinkan untuk bisa dilakukan efisiensi seoptimal mungkin.

Upaya transisi energi menuju energi terbarukan memang tak bisa ditunda-tunda lagi mengingat dampak perubahan iklim kian terasa. Saat ini negara-negara di dunia sudah menyadari pentingnya transformasi hijau secara global. Komitmen ini dipresentasikan dalam COP26 pada November 2021 lalu pada saat para pemimpin dunia sepakat perubahan iklim harus ditanggapi dengan serius.

Baca Juga  Pemerintah Buka Rekrutmen 2,3 Juta ASN 2024, Ini Daftar Formasinya

Sebagai informasi, menurut studi yang dilakukan Swiss Institut, suhu bumi akan meningkat sebesar 3,2 derajat Celcius dan menghilangkan potensi Produk Domestik Bruto (PDB) global sebesar 80 persen jika masyarakat dunia tidak mengambil langkah apa pun. Namun, jika target Paris Agreement bisa dicapai oleh masing-masing negara, kenaikan suhu maksimum bisa ditekan dari 3,2 derajat Celcius menjadi 2 derajat Celcius sehingga penyusutan PDB terbatas menjadi 4 persen. Untuk mengendalikan perubahan iklim dan mengurangi risiko bencana alam lebih lanjut, upaya besar harus diambil dan realokasi modal besar-besaran pun diperlukan.

Ditulis oleh

Baca Juga  Menkominfo: IDTH Depok untuk Kemajuan Digital Indonesia dan Asia Tenggara

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *