in ,

Pertamina Dukung Net Zero Emission Tahun 2060

Melalui 8 (delapan) program inisiatif yang telah berjalan, saat ini Pertamina telah memiliki kapasitas panas bumi terbesar di Indonesia dan sedang dalam proses untuk menjadi perusahaan panas bumi nasional dan perusahaan panas bumi terbesar kedua di dunia yang akan berkembang dalam lima tahun ke depan. Lalu, Pertamina juga mengembangkan green hidrogen di area geothermal dengan pilot project di wilayah kerja Ulubelu untuk menjadi sumber bioenergi di kilang Plaju. Pertamina juga berpartisipasi dalam ekosistem baterai EV bersama PLN dan MIND ID dengan memanfaatkan bahan baku Nikel yang melimpah dan bergerak dari hulu hingga hilir.

Nicke menjelaskan, yang juga sangat penting adalah Pertamina baru saja menandatangani perjanjian dengan perusahaan energi global untuk mengembangkan carbon capture, utilization and storage (CCUS). Hal tersebut dilakukan mengingat Indonesia memiliki cadangan CO2 yang sangat besar dan kelak akan menjadi pusat baru dan global value chain dalam pemanfaatan, penangkapan dan penyimpanan karbon. Inisiatif ini akan dimulai dari Sumatra Selatan dan Sumatra Utara dengan kemitraan global.

Baca Juga  Moeldoko: Penerapan Perdagangan Karbon Harus Berjalan Optimal Sebelum Oktober 2024

“Pertamina juga memiliki inisiatif yang sangat rinci terkait dengan program SDGs. Ini merupakan target yang sangat ambisius. Dengan dari seluruh inisiatif, program dan target kami berharap Pertamina sebagai perusahaan energi di Indonesia dapat berkontribusi lebih banyak dalam perubahan iklim yang dapat mengurangi emisi karbon di dunia,” pungkasnya.

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

195 Points
Upvote Downvote

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *