in ,

Erick Ingin BUMN Terbuka ke UMKM dan Tak Jadi Kartel

Ia pun menyebutkan, proyek yang sudah dikolaborasikan antara lain penyediaan modular Pertashop oleh usaha binaan Kementerian Koperasi dan UKM, serta penyediaan pengecoran logam di beberapa proyek PLN oleh usaha binaan Kementerian Perindustrian.

Kemitraan ini, lanjut Erick, tidak hanya berdampak positif serta perputaran ekonomi untuk Koperasi, UMKM, dan Industri Kecil, Menengah (IKM); tetapi juga meningkatkan TKDN untuk industrinya. Bahkan, di tahap awal nilai transaksi kerja sama dengan enam BUMN mencapai Rp 53,2 miliar.

“Saya yakin dengan dukungan para direksi BUMN, nilainya Insya Allah bisa 10 kali lipat di tahap awal. Sebagai partner saya titipkan ke Pak Teten (menteri koperasi dan UKM) dan Pak Agus (menteri perindustrian) agar standardisasi dan kurasinya dijaga, seperti halnya saat mengkurasi UMKM yang tergabung di PaDi UMKM,” ucapnya.

Baca Juga  Mengenal 5 Jenis Budaya Kerja

Pasalnya, lanjut Erick, Kementerian BUMN harus memastikan agar kemitraan dengan UMKM ini tetap mendukung standar kualitas BUMN agar terus bisa bersaing di pasar global.

“Saya berharap kerja sama ini bisa terus ditingkatkan. Kami di BUMN sangat membuka diri dan dengan segala support yang ada, saya akan memastikan hal ini terjadi,” tegasnya.

Di samping itu, selain mendorong Koperasi dan UMKM masuk dalam rantai pasok global, juga terdapat program strategis yang dikembangkan Kementerian Koperasi dan UKM yaitu memperluas akses pasar, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Diantaranya, melalui program digitalisasi UMKM, hingga memperkuat local brand agar bisa go global.

Baca Juga  THR Tak Dibayarkan Perusahaan, Begini Cara Melaporkannya ke Kemenaker

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *