Pajak.com, Jakarta – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, pengembangan bisnis perlu dilakukan BUMN agar mampu bersaing di skala global. Oleh karena itu, pihaknya akan fokus terhadap beberapa program dalam beberapa tahun ke depan.
Pertama, kementerian BUMN terus berkomitmen mengembangkan proyek electric vehicle (EV) battery. Seperti diketahui, pemerintah telah melakukan pengembangan EV battery yang dilakukan oleh konsorsium PT Inalum (Persero), PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero) dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). Bahkan, menurut Erick, hingga kini pemerintah masih melakukan komunikasi dan negosiasi dengan Tesla, produsen mobil listrik dari Amerika Serikat.
“Kita juga sedang menjajaki dengan Tesla kemarin dimana ini konsorsium Pertamina, PLN, Inalum dan Antam. Ini konsorsium terbesar BUMN yang kita ingin memastikan EV battery ini kita bisa produksi sendiri tidak hanya menjadi market,” kata Erick dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat 2021, yang disiarkan secara virtual, pada Kamis (29/4).
Kedua, kementerian BUMN juga tengah mengantisipasi soal dampak digital ekonomi yang berpotensi melindas usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Untuk itu, BUMN akan bertindak sebagai agregator atau backbond untuk mendukung transisi ekonomi digital yang mendukung ekosistem dunia usaha. Terutama mendukung pengembangan healthtech, edutech dan sebagainya. Alhasil, Indonesia tak lagi tertinggal dari negara lain.
“Dengan adanya bitcoin, criptocurrency, dumping pricing, dimana UMKM kita hancur lebur karena ada dumping yang tidak terkendali,” imbuhnya.
Comments