Bukit Asam Raih 4 Penghargaan dalam GRC and Excellence Award 2023
Pajak.com, Jakarta – PT Bukit Asam Tbk (Bukit Asam) meraih 4 penghargaan dalam ajang Governance Risk Compliance (GRC) and Excellence Award 2023. Penghargaan diraih perseroan berkat penerapan tiga lines model serta pengelolaan Sistem Manajemen Bukit Asam (SMBA).
Keempat penghargaan yang diraih tersebut, meliputi The Greatest Champions of GRC Excellence Performance 2023; The Best GRC for Information Technology/Digital Transformation; The Best CEO for GRC Excellence 2023 untuk Direktur Utama Bukit Asam Arsal Ismail; serta The Best GRC Women Leader 2023 untuk Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Bukit Asam Farida Thamrin.
Sebagai informasi, GRC and Performance Excellence Award 2023 merupakan ajang penghargaan yang diakui secara global yang diselenggarakan oleh BusinessNews Indonesia bekerja sama dengan Open Compliance and Ethics Group (OCEG – USA), Forum Manajemen Risiko (FMR) Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG).
Penghargaan diberikan berdasarkan analisis para pakar dan profesional di bidang good corporate governance (GCG), strategic management, finance, banking, insurance, information and communication technology (ICT), seta riset dan inovasi. Dewan juri dipastikan menilai perusahaan yang telah mengimplementasikan GRC dengan baik, sesuai tata nilai dan manajemen risiko yang berlaku di dunia internasional.
“Kami menyampaikan terima kasih atas apresiasi yang diberikan. Bukit Asam berkomitmen terus memperkuat sistem dan infrastruktur governance, risk, and compliance sebagai fondasi atas pengelolaan entitas usaha yang akuntabel. Tata kelola terus ditingkatkan Bukit Asam dari tahun ke tahun untuk mencapai tujuan perusahaan,” kata Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Bukit Asam Farida Thamrin dalam keterangan tertulis, dikutip Pajak.com, (1/9).
Pada kesempatan yang sama, Vice President (VP) Sistem Manajemen Perusahaan and GCG Bukit Asam Tri Ubaya Sakti menyebutkan, tata kelola perusahaan yang baik diwujudkan dengan menerapkan tiga lines model serta SMBA.
“SMBA merupakan sistem manajemen terintegrasi yang di dalamnya termasuk sistem-sistem manajemen yang diimplementasikan dalam menjalankan seluruh proses bisnis di perusahaan,” ujar Tri Ubaya.
Sebagian besar implementasi sistem manajemen tersebut telah disertifikasi oleh lembaga independen, yakni Sistem Manajemen Anti Penyuapan ISO 37001:2016 yang diaudit oleh PT British Standards Institution Group Indonesia (BSI Group Indonesia).
“Bukit Asam telah menerapkan Whistleblowing System (WBS) atau mekanisme penyampaian penanganan pengaduan dugaan tindak pidana korupsi (tipikor) melalui berbagai media,” kata Tri Ubaya.
Selain itu, Bukit Asam juga telah memiliki Business Continuity Management System ISO 22301:2019, Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015, dan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2015. Kemudian, dalam mengimplementasikan manajemen risiko, Bukit Asam memiliki pedoman yang mengacu pada ISO 31000:2018 – Risk Management Guidelines, beserta prosedur-prosedur turunannya.
“Perusahaan senantiasa memerhatikan aspek kepatuhan terhadap regulasi-regulasi yang berlaku dalam pelaksanaan proses bisnis. Manajemen risiko telah diintegrasikan dalam seluruh aktivitas perusahaan, baik di aktivitas operasional maupun dalam pelaksanaan proyek-proyek pengembangan, serta pengambilan keputusan bisnis dan strategis perusahaan,” kata Tri Ubaya.
Untuk mendukung penerapan GRC melalui SMBA, Bukit Asam mengembangkan super-apps yang diberi nama Corporate Information System and Enterprise Application (CISEA).
“Teknologi informasi pada proses bisnis perusahaan memiliki peran penting dalam mendukung ketepatan pengambilan keputusan yang akurat dan cepat (real time),” pungkas Tri Ubaya.
Comments