in ,

Milenial Cerdas Lewat Transaksi dan Investasi Digital

Milenial Cerdas Lewat Transaksi dan Investasi Digital
FOTO: IST

Pasar digital di Indonesia kerap menjadi perbincangan hangat akhir-akhir ini. Dalam sambutannya di acara peresmian Gerakan Akselerasi Generasi Digital, Presiden Joko Widodo mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki potensi pasar digital yang sangat strategis karena kuantitas pengguna digital yang sangat besar dan perkembangannya yang sangat pesat. Presiden Joko Widodo juga menuturkan bahwa pasar digital di Indonesia pada tahun 2019 dapat masuk di kisaran 40 miliar US dolar, 2020 di angka 47 miliar US dolar, serta 2021 dapat melambung tinggi 49% di angka 70 miliar US dolar. Hal ini kemudian diungkapkan sebagai sebuah peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan perekonomian RI karena diperkirakan pada tahun 2025 kelak, potensi pasar digital Indonesia mampu meraih angka 146 miliar US dolar.

Besarnya potensi pasar digital di Indonesia tak serta-merta membawa peluang yang strategis. Kedepannya, Presiden Joko Widodo berharap agar perkembangan digitalisasi ekonomi di Indonesia tidak hanya menjadi ‘pasar’, melainkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan pula. Lantas siapakah yang berperan besar dalam perkembangan digitalisasi ekonomi di Indonesia ? Jawaban tentunya ialah milenial. Generasi muda Indonesia memegang peranan penting dalam menyokong perekonomian RI serta dapat menentukan arah berlayar bagi performa digitalisasi ekonomi di Indonesia karena mayoritas milenial lebih melek digital dibandingkan generasi-generasi pendahulunya.

Pada tahun 2020, penelitian yang dilaksanakan oleh perusahaan riset pasar Ipsos memaparkan fakta bahwa 68% pengguna dompet digital ialah kaum milenial. Dalam penelitian tersebut juga dipaparkan bahwa kaum milenial memiliki tingkat produktivitas yang lebih tinggi dibandingkan yang lain. Generasi milenial pun dalam melakukan transaksi melalui dompet digital cukup variatif, dimana 40% diantaranya menggunakan dompet digital untuk transaksi pembayaran jasa transportasi online, 32% lainnya digunakan untuk transaksi jasa pesan-antar makanan dan minuman, serta 28% sisanya menggunakan dompet digital untuk transaksi pembayaran merchant mulai dari belanja online hingga top up game digital.

Transaksi digital yang dilakukan oleh milenial pun tak hanya dompet digital, namun juga transaksi perbankan. Adanya visi bahwa pada tahun 2045 Indonesia akan mengalami masa bonus demografi dimana jumlah penduduk usia produktif lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk usia non produktif. Bonus demografi secara tidak langsung mendesak terjadinya percepatan digitalisasi, tak terkecuali terhadap layanan perbankan. Kini, bank-bank yang ada Indonesia telah meluncurkan layanan bank digital dimana mayoritas pengguna aktif tak lain ialah milenial. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), rata-rata 81% masyarakat menggunakan layanan bank digital untuk mengisi dompet digital mereka serta melakukan transfer uang. OJK juga memaparkan bahwa potensi layanan bank digital muncul lantaran bonus demografi penduduk Indonesia yang didominasi oleh generasi muda.

Selain transaksi digital, milenial juga memegang peranan penting dalam dunia investasi digital di Indonesia. Digitalisasi kini telah merambah ke dunia pasar modal, sehingga tak jarang kini lazim ditemui pembukaan rekening investasi melalui teknologi finansial (tekfin). Selama pandemi COVID-19 berlangsung, tampak jelas bahwa generasi milenial mulai sadar akan pentingnya investasi. Adanya investasi digital pun memudahkan para milenial untuk berinvestasi dari rumah. Milenial mengaku bahwa investasi digital lebih mudah, aman, dan nyaman untuk digunakan ketimbang investasi konvensial. Walaupun keuntungan yang diperoleh dari investasi digital lebih sedikit jika dibandingkan dengan investasi langsung ke perusahaan sekuritas, generasi milenial tetap memfavoritkan investasi digital karena dianggap memiliki waktu yang lebih fleksibel dan tak harus memantau pergerakan saham terus-menerus.

Adanya tren digital di dunia transaksi dan investasi seakan menunjukkan bahwa kedepannya Indonesia harus mahir berdigital. Milenial dan generasi setelahnya digadang-gadang akan menjadi penentu arah kebijakan digitalisasi ekonomi di Indonesia, khususnya pada Indonesia Emas 2045 kelak. Secara tidak langsung, peran milenial sangatlah krusial karena akan membawa dampak pada perekonomian RI di masa mendatang. Oleh karena itu, besarnya pasar digital di Indonesia haruslah dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya melalui milenial yang cerdas dalam bertransaksi serta berinvestasi digital.

Referensi:

  1. https://www.suara.com/bisnis/2021/12/15/114524/indonesia-punya-potensi-pasar-digital-sangat-besar-jokowi-jangan-yang-ambil-orang-lain diakses pada 28 Desember 2021
  2. https://aptika.kominfo.go.id/2020/02/presiden-potensi-pasar-digital-kita-sangat-besar/ diakses pada 28 Desember 2021
  3. https://katadata.co.id/lavinda/finansial/60d1b49f7877a/laju-bank-digital-di-tengah-mobilitas-tinggi-generasi-milenial diakses pada 2 Januari 2022
  4. https://money.kompas.com/read/2020/02/12/131300826/studi–68-persen-pengguna-dompet-digital-adalah-milenial diakses pada 4 Januari 2022
  5. https://www.alinea.id/bisnis/dominasi-milenial-dalam-tren-investasi-digital-b1ZYJ9zIK  5 Januari 2022

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

12 Points
Upvote Downvote

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *