Realisasi Investasi KEK Kendal Rp 141,7 T, Pengelola: Berkat “Tax Holiday” dan Fasilitas Perpajakan Lainnya
Pajak.com, Kendal – Kawasan Ekonomi Khusus Kendal (KEK) berhasil mencatatkan realisasi investasi sebesar Rp 141,7 triliun sejak beroperasi pada tahun 2019. Pengelola kawasan yang merupakan Head of Sales & Marketing KEK Kendal Juliani Kusumaningrum mengungkapkan bahwa pendorong realisasi investasi tersebut adalah berkat adanya tax holiday dan fasilitas perpajakan lainnya.
“Sangat terlihat perkembangan yang signifikan sesudah kami menjadi KEK. Pertumbuhan amat begitu pesat baik dari jumlah tenant, penyerapan tenaga kerja, total investasi terserap, dan nilai ekspor meningkat lebih dari 100 persen dari sebelum menjadi KEK. Investor atau pelaku usaha di KEK Kendal dapat menikmati pengurangan PPh (Pajak Penghasilan) badan, yaitu berupa tax holiday dan tax allowance, bebas PPN (Pajak Pertambahan Nilai), serta pembebasan bea masuk dan pajak impor. Fasilitas nonfiskal, seperti kemudahan perizinan juga menjadi faktor para perusahaan asing dan lokal memilih berinvestasi di KEK Kendal,” jelas Juliani dalam keterangan tertulis yang diterima Pajak.com, (4/11).
Ia menyebutkan, hingga kini sudah ada 116 pelaku usaha di KEK Kendal yang berasal dari berbagai negara. Jumlah ini meningkat sebanyak 139 persen dari sebelum kawasan ini menjadi KEK. Selain realisasi investasi sebesar Rp 141,7 triliun, terjadi pula peningkatan jumah tenaga kerja menjadi sebanyak 61,702 orang.
Secara spesifik, pada kuartal III-2024, KEK Kendal telah berhasil melampaui target tahunan yang diberikan oleh pemerintah. KEK Kendal telah berhasil memenuhi target investasi hingga 227 persen dengan realisasi investasi sebesar Rp 40,2 trilliun. Investasi ini berasal dari penambahan 18 pelaku usaha baru sepanjang tahun 2024.
“Tercatat bahwa baru-baru ini telah bergabung salah satu perusahaan Achor asal Cina yang juga merupakan perusahaan No-1 di bidang sport apparel. Perusahaan ini akan menjadi yang terbesar di KEK Kendal dan menyerap hingga lebih dari 5.000 tenaga kerja,” ungkap Juliani.
Beberapa dampak positif KEK Kendal berimbas sebesar 340 persen pada pertumbuhan penyerapan tenaga kerja. Keberadaan KEK Kendal juga turut menyumbang angka pertumbuhan dari luas lahan industri dan infrastruktur di Jawa Tengah. Secara simultan, meningkatkan pula jumlah perumahan, perbankan, dan pusat food and beverage (FnB) di sekitar Kendal dan Jawa Tengah.
“Tentunya kami tidak dapat mencapai pencapaian ini sendiri, dibutuhkan banyak dukungan dari berbagai pihak. Dalam hal ini kami sangat berterima kasih kepada pemerintah, baik pemerintah daerah maupun pemerintah pusat yang terus mendukung perkembangan Kawasan Ekonomi Khusus Kendal selama delapan tahun ini,” tambah Juliani.
Comments