“Pendana milenial sangat berpeluang besar untuk menyuburkan tren impact investing di Indonesia. Dengan karakter yang melek digital serta kemampuan dan literasi keuangan yang baik, Amartha melihat dominasi generasi milenial dalam impact investing masih akan terus berkembang. Kontribusi generasi milenial ini merupakan hal yang harus kita dukung dengan teknologi,” kata Rezki dikutip dari laman resmi Amartha Senin (11/7/22).
Rezki mengatakan, alasan lain anak muda lebih memilih berinvestasi di fintech karena karakteristik mereka yang sudah melek digital. Kaum milenial cenderung menyukai investasi berbasis teknologi yang lebih praktis dan mudah. Selain itu, anak muda juga tergiur dengan imbal hasil yang cukup besar. Di Amartha, misalnya, imbal hasil yang diberikan mencapai sebesar 15 persen flat per tahun.
Selain Amartha, fintech lending Koinworks juga memiliki data tak jauh berbeda. Penambahan lender milenial menjadi kelompok usia cukup dominan hingga tahun 2022 ini. Salah satu faktor yang membuat anak muda berminat menjadi lender adalah karena modal berinvestasi di fintech tergolong sangat ringan. Di platform KoinWorks, lender dapat mulai pendanaan hanya dengan nominal Rp 100.000 saja dengan imbal hasil bervariasi, antara 4 persen-18 persen. Jumlah imbal hasil itu berdasarkan pada profil risiko dan grade pendanaan.
Comments