in ,

BLU Berkontribusi 27,5 Persen terhadap Kinerja PNBP

Ia menekankan, sama dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), BLU berperan penting dalam membantu pemerintah, khususnya di tengah pandemi COVID-19. Seperti diketahui, konsekuensi dari pandemi telah memberikan pengaruh kepada sosial ekonomi dan keuangan.

“Inilah yang sering saya sebutkan bahwa keuangan negara, APBN dan BLU itu berperan sebagai shock absorber dan shock stabilizer, yang kemudian mampu melindungi masyarakat dan ekonomi kita,” kata Sri Mulyani.

Dengan demikian, APBN dan BLU harus bekerja dalam tiga tujuan penting. Pertama, APBN dan BLU mesti mampu menjadi penjaga keselamatan rakyat. Kedua, APBN dan BLU menjadi pelindung ekonomi dan ikut memulihkan perekonomian. Ketiga, APBN dan BLU harus terus dijaga kesehatannya.

Baca Juga  Penerimaan Pajak Kanwil DJP Jaksus Tembus Rp 81,29 T per 30 April

“Karena kalau BLU dan keuangan negara sendiri sakit, dia tidak bisa melakukan fungsi-fungsi itu, melindungi masyarakat dan melindungi perekonomian,” tambah Sri Mulyani.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Hadiyanto mengatakan, pendapatan BLU sebesar Rp 126 triliun dipastikan untuk memberikan pelayanan di berbagai bidang, seperti kesehatan hingga pendidikan.

“Dalam bidang kesehatan, rumah sakit yang dimiliki BLU memang sedikit atau hanya 3,6 persen dari total rumah sakit di tanah air. Namun, kontribusinya terhadap masyarakat dapat mencapai 15 persen dari total kontribusi RS di Indonesia,” ungkap Hadiyanto.

Sementara, di bidang pendidikan, 25 persen mahasiswa saat ini belajar di bawah naungan perguruan tinggi milik BLU. Padahal, jumlah perguruan tinggi BLU hanya sebesar 2,96 persen dari total perguruan tinggi di Indonesia.

Baca Juga  Batasan PPN yang Tidak Dipungut oleh Instansi Pemerintah

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *