in

Wapres Ungkap Tantangan Industri Perbankan Syariah

Industri Perbankan Syariah
FOTO: IST

Pajak.com, Jakarta – Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengungkapkan meski kinerja pada 2021 tercatat tumbuh positif, industri perbankan syariah di Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan dalam pengembangannya.

Di antaranya yakni masih rendahnya market share perbankan syariah terhadap perbankan nasional yaitu sebesar 6,74 persen, inovasi digitalisasi yang mengubah model bisnis keuangan, kewajiban spin off atau pemisahan Unit Usaha Syariah (UUS), dan masih rendahnya porsi keberpihakan kepada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

“Untuk itu, perlu upaya ekstra dari regulator serta pelaku perbankan syariah untuk meningkatkan porsi market share perbankan syariah ke depan,” ujarnya dalam acara Silaturahim Asosiasi Bank Syariah Indonesia (ASBISINDO), di Jakarta, pada Rabu (25/5).

Baca Juga  Jokowi Tinjau Smelter Grade Alumina Refinery untuk Hilirisasi Bauksit

Menghadapi berbagai tantangan tersebut, Ma’ruf meminta industri perbankan syariah terus melakukan transformasi, utamanya dalam hal penguatan model bisnis, peningkatan kuantitas dan kualitas SDM, optimalisasi pemanfaatan teknologi, serta percepatan pertumbuhan literasi dan inklusi keuangan syariah.

“Industri perbankan syariah harus mampu mengambil langkah adaptif untuk memenuhi ekspektasi nasabah akan layanan produk yang cepat, mudah, murah, dan aman,” ucapnya.

Di samping tantangan-tantangan itu, ia menilai perbankan syariah memiliki potensi yang besar yang dapat dioptimalkan salah satunya melalui sinergi perbankan syariah dengan ekosistem industri produk halal.

“Sinergi perbankan syariah dengan industri produk halal harus ditingkatkan melalui penciptaan produk, dan layanan yang dibutuhkan bagi pengembangan industri produk halal,” terang Ma’ruf.

Baca Juga  Navigasi Keuangan Keluarga di Era Kenaikan Harga Pangan

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *