in ,

PPh Obligasi Turun, Reksa Dana Terproteksi Tak Diminati?

Ia menjelaskan, underlying asset (aset dasar) reksa dana STAR Protected XI adalah obligasi berkelanjutan II Hutama Karya tahap I tahun 2021 seri C yang memiliki rating idA dari Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO). Hutama Karya adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa konstruksi, pengembang dan penyedia jasa jalan tol.

“Dengan underlying tersebut STAR Asset Management yakin dapat memberikan potensi imbal hasil 8,10 persen net per tahun kepada investornya melalui reksa dana terproteksi STAR Protected XI ini,” kata Kemal.

Menurutnya, reksa dana terproteksi merupakan salah satu instrumen investasi yang dapat dipertimbangkan investor. Sebab memiliki risiko relatif rendah dibandingkan instrumen investasi lainnya, seperti saham. Apalagi, di tengah gejolak kondisi ekonomi selama masa pandemi COVID-19 yang masih penuh dengan ketidakpastian.

Baca Juga  Uang THR Buat Investasi? Kenali Instrumen Reksa Dana Terbuka

“Proteksi nilai pokok investasi awal ditambah potensi imbal hasil di atas 8 persen merupakan nilai tambah yang atraktif bagi investor,” tambah Kemal.

Sementara itu, Direktur Panin Asset Management Rudiyanto mengungkapkan, bukan tidak mungkin pihaknya akan membubarkan reksa dana terproteksi yang sudah tidak ada lagi permintaannya.

“Dengan besaran pajak yang sama, reksa dana terproteksi pun tak lagi menarik. Tapi saat ini Panin AM masih akan tetap menerbitkan reksa dana terproteksi secara berkala untuk investor ritel,” kata Rudiyanto.

Ia menekankan, hal terpenting bagi investor yang memilih obligasi sebagai underlying asset, yakni harus hati-hati dan mengenali risiko gagal bayar secara komprehensif.

Baca Juga  Pilihan Instrumen Investasi yang Diproyeksi Tangguh di Tengah Gejolak Ekonomi

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *