Pajak.com, Jakarta – PT Pertamina (Persero) meresmikan pembentukan enam subholding usaha, yakni Upstream, Subholding Refining and Petrochemical, Commercial and Trading, Subholding Gas, Integrated Marine Logistics, dan Power and New Renewable Energy. Dengan peresmian ini Pertamina semakin mengukuhkan tekadnya untuk mengejar target nilai valuasi sebesar 100 miliar dollar AS.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan bahwa selama delapan bulan ini pihaknya terus melakukan transformasi, termasuk dalam 88 proyek strategis BUMN hingga tahun 2023—sesuai instruksi Presiden Joko Widodo.
“Dari 88 proyek yang kita targetkan itu, alhamdulillah di tahun ini 90 persen terjadi. Dan tentu banyak dari transformasi ini ada di Pertamina. Presiden berharap Pertamina terus meningkatkan pelayanan publik, tetapi yang terpenting adalah membangun ekosistem supaya Pertamina bisa bersaing dan mendorong value added,” kata Erick melalui keterangan tertulis yang diterima Pajak.com, pada Sabtu (11/9).
Ia mengingatkan agar Pertamina dapat memperkuat lompatan-lompatan yang sudah berjalan sesuai dengan lima key performance indicator kementerian BUMN, yakni menyeimbangkan antara korporasi dan pelayanan publik; kembali kepada core business; menjadi excellent; inovasi digital untuk menjadikan Pertamina sebagai technology company; dan transformasi human capital.
“Buktikan kepada dunia, Indonesia juga bisa punya perusahaan yang valuasi mencapai 100 miliar dollar AS yaitu Pertamina. Kita bisa dan saya yakin legacy (Valuasi Pertamina) ini untuk kita semua. Saya memastikan transformasi akan tetap berjalan, karena ini bagian terpenting buat kita sebagai bangsa besar. Tidak mungkin kita akan terus menjadi bangsa besar kalau tidak ada ketahanan energi,” kata Erick.
Comments