Pajak.com, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai pertumbuhan dan kemajuan perusahaan rintisan (startup) menjadi bukti kekuatan pemuda Indonesia di tingkat global. Di era digital, pemuda harus kembali mempunyai peran sentral. Peran yang sama ketika pemuda berjuang merebut kemerdekaan melalui Kongres Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.
Data Kementerian Informasi dan Teknologi (Kominfo) mencatat, Indonesia saat ini sudah menempati posisi kelima negara dengan jumlah startup terbanyak di dunia, yaitu 2.229 startup per April 2021. Bahkan, Gojek dan Tokopedia (GoTo) menjadi salah satu startup dengan valuasi terbesar ke-12 di dunia.
“Sembilan puluh tiga tahun lalu, pemuda berikrar untuk Indonesia yang satu, bukan karena keseragaman, melainkan keberagaman. Bukan karena budaya yang sama, melainkan tekad yang sama. Kini Indonesia harus kuat bersatu menghadapi dunia yang sedang berubah, zaman telah berganti dari serba analog menjadi serbadigital. Anda, para pemuda adalah lahir, tumbuh, dan dewasa di era digital. Pertumbuhan startup Indonesia yang sukses menjadi pemain global mengalahkan pemain lama merupakan bukti kekuatan pemuda,” kata Jokowi pada Puncak Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-93, (28/10).
Ia mengatakan, dalam dunia yang penuh disrupsi, waktunya kaum muda menjadi pemimpin untuk memenangkan kompetisi. Pemimpin yang menguasai teknologi, bukan dikuasai teknologi. Pemimpin yang berani mengambil inisiatif, tetapi tetap harus humanis.
“Pemimpin yang mau terus belajar kepada siapa saja, tentang apa saja. Dan yang lebih penting, pemimpin yang siap berkontribusi untuk kemajuan Indonesia. Kepemimpinan adalah membantu yang tidak bisa menjadi bisa dan membantu yang sudah bisa menjadi lebih bisa lagi. Kepemimpinan itu bukan posisi, apalagi jabatan. Kepemimpinan adalah pengaruh, kepemimpinan adalah inspirasi, kepemimpinan adalah yang membuat visi menjadi kenyataan,” jelas Jokowi.
Comments