Selain itu, untuk mengantisipasi lonjakan kedatangan Warga Negara Indonesia (WNI) dari luar negeri, Airlangga menyampaikan kalau pemerintah akan menambah pintu masuk negara dan juga fasilitas karantina terpusat.
“Selain di Jakarta, disiapkan juga di Juanda (Surabaya) maupun di tempat lain yang tentunya disiapkan kekarantinaan. Demikian pula, yang terkait dengan pintu darat, apakah itu yang ada di lintas batas, yaitu Entikong dan di Kalimantan Barat, dan selanjutnya juga yang masuk laut antara lain Batam, Tanjung Pinang, Kepri, yang seluruhnya juga disiapkan terkait dengan kekarantinaan,” jelasnya.
Mendukung hal itu, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan, pemerintah akan memperketat pengawasan karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“Kita tidak bisa memberikan diskresi-diskresi kebanyakan lagi karena kita hanya mengacu pada Instruksi Mendagri yang ada saja. Karena kalau tidak, tadi Presiden mengingatkan kita, nanti kita tidak disiplin,” tegasnya.
Sementara untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya lonjakan kasus varian Omicron, pemerintah tengah menyiapkan persiapan fasilitas kesehatan, obat-obatan, hingga menggencarkan pelaksanaan vaksinasi. Hingga saat ini, cakupan vaksinasi telah mencapai 281 juta dosis baik untuk dosis pertama maupun dosis kedua.
“Kesiapan kita menghadapi Omicron ini saya kira sudah sangat terkendali tetapi tetap dengan kehati-hatian. Mulai dari tadi vaksinasi terus digencarkan oleh Menteri Kesehatan, kemudian yang kedua obat juga sudah disiapkan, rumah sakit disiapkan,” ujar Luhut.
Meskipun demikian, Luhut memastikan bahwa kesiapan pemerintah dalam mencegah meluasnya varian Omicron di tanah air lebih baik jika dibandingkan saat menghadapi varian Delta.
“Semua yang diperlukan atau dibutuhkan untuk itu kita sudah siapkan. Jadi jauh lebih siap. Saya ulangi, jauh lebih siap dari kejadian pada Juni tahun lalu. Dokter juga lebih siap,” pungkasnya.
Comments