in ,

Koperasi-UMKM-IKM Terhubung Rantai Pasok Global

Sekali lagi, Teten menekankan, sinergi ini penting karena bisa menjadi salah satu upaya mendorong koperasi, UMKM, dan IKM sebagai kekuatan ketahanan ekonomi dalam mendukung pertumbuhan yang berkualitas. Sasaran utamanya peningkatan nilai tambah, daya saing, investasi, ekspor, substitusi impor dan perluasan lapangan kerja.

“Lebih dari 64 juta pelaku UMKM berkontribusi sebesar 97 persen pada lapangan kerja dan menyumbang sebesar 60 persen terhadap PDB (produk domestik bruto) nasional. Untuk ekspor nasional, UMKM baru mencapai 14 persen, sedangkan usaha besar yang jumlahnya hanya mencapai 0,01 persen mampu memberikan kontribusi hingga 86 persen,” ungkap Teten.

Artinya, angka itu menunjukkan peran UMKM cukup signifikan dalam perekonomian nasional namun masih rendah dari sisi ekspor, untuk itu melalui sinergi ini diharapkan dapat memperkuat UMKM kita, sehingga dapat terhubung ke dalam global value chain.

Di kesempatan yang sama, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan, dalam memberdayakan IKM pihaknya menyelenggarakan berbagai program pembinaan dan pendampingan agar mampu secara jumlah dan kualitas untuk menjadi bagian dari rantai pasok industri dalam negeri dan global. Langkah ini dicapai, baik melalui pengembangan ekosistem rantai pasok seperti link and match, kemitraan dengan industri besar dan BUMN, membangun ekosistem digital dengan masuk ke platform marketplace, dan pengadaan barang pemerintah dan BUMN.

Baca Juga  Kemenves/BKPM Terbitkan 8 Juta Nomor Induk Berusaha

“Melalui sinergi program kemitraan ini, kami akan terus mendorong agar produk IKM akan semakin banyak yang dapat bermitra dengan BUMN lainnya guna meningkatkan penggunaan produk dalam negeri pada BUMN,” terang Agus.

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *