Dia berharap, meski adanya refocusing dan pemotongan anggaran di Kemenparekraf, kolaborasi terbaik dengan Kadin Indonesia bisa tercipta sehingga program-program yang sudah direncanakan bisa terlaksana secara optimal.
“Kita juga harus garap semua potensi yang ada dan tentunya program-program kami yang sudah tersusun tetapi belum ter-delivery karena ada refocusing dan pemotongan anggaran. Untuk itu, kami mengundang Kadin untuk berkolaborasi karena ini sebetulnya program-program yang sangat baik bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Kadin Indonesia juga menjadi wadah konsolidator semua kegiatan ini agar bisa lebih tersinkronisasi dan terkonsentrasi dengan baik,” ucapnya.
Di sisi lain, Sandiaga mengingatkan Kadin juga bisa memanfaatkan peluang dari investasi yang terjadi sejak awal 2021. Pasalnya, di triwulan pertama 2021, realisasi investasi telah mencapai 483,85 juta dollar AS. Investasi tersebut berasal dari penanaman modal asing (PMA) asal Singapura, Korea Selatan, dan Belanda; serta penanaman modal dalam negeri (PMDN).
“Jenis usahanya itu hotel berbintang, restoran dan penyediaan makanan keliling, dan penyediaan akomodasi jangka pendek lainnya. Tujuan lokasinya yakni Jakarta, NTB, dan Bali. Jadi, believe it or not dalam keadaan seperti ini, orang masih mau invest untuk bangun hotel. Dan untuk Kadin siap-siap, akan ada revenge tourism, akan ada arus pantul sangat kencang dari wisata-wisata yang selama ini belum berjalan,” ujarnya.
Comments