in ,

Target Devisa Pariwisata 2023 5,95 M Dollar AS

target devisa pariwisata
Foto: Dok. Kemenparekraf

Target Devisa Pariwisata 2023 5,95 M Dollar AS

Pajak.com, Jakarta – Pada tahun 2023, pemerintah punya sederet target ambisius pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Untuk kunjungan wisatawan mancanegara, pemerintah menargetkan hadirnya 3,5 hingga 7,4 juta kunjungan wisatawan dengan nilai transaksi atau target devisa pariwisata ditargetkan senilai 2,07–5,95 miliar dollar AS.

Di tahun yang sama, Indonesia juga menargetkan 1,2–1,4 miliar mobilitas wisatawan, dan tenaga kerja pariwisata yang terserap ditargetkan sebanyak 22,4 juta orang di sektor pariwisata dan 22,59 juta orang di sektor ekonomi kreatif.

Kemudian, kontribusi pariwisata terhadap PDB sebesar 4,1 persen. Nilai tambah ekonomi kreatif sebesar Rp 1.279 triliun dan nilai ekspornya sebesar 26,46 miliar dollar AS.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno optimistis target ambisius itu bakalan tercapai, asal dibarengi dengan upaya kolaboratif bersama stakeholders pentahelix.

“Kami optimistis target yang fantastis di tahun depan bisa kita capai walaupun kita mengalami kontraksi dari segi anggaran. Tapi dengan kolaborasi dan sinergi antara kementerian dan lembaga, mudah-mudahan kita bisa mencapai target maksimal di tahun depan,” kata Sandiaga saat memberikan arahan dalam Rapat Koordinasi Nasional Kemenparekraf, dikutip Pajak.com, Senin (19/12).

Baca Juga  Catat! Jadwal Rekayasa Lalin Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024

Sandiaga pun menyebutkan empat poin kinerja utama yang akan digeber pihaknya. Pertama, sinergi rencana kerja pemerintah 2023 antara kementerian dan lembaga, BUMN, serta swasta yang telah mengalokasikan anggaran hingga Rp 22,4 triliun untuk pembangunan lima destinasi super prioritas.

Kedua, penguatan 6A yang terdiri dari aksesibilitas, atraksi, aktivitas, amenitas, akomodasi, dan ancillary. Ketiga, mewujudkan kekayaan intelektual/intellectual property (IP) diakui sebagai aset di Indonesia.

Keempat, kebijakan parekraf yang bertumpu pada digitalisasi, inklusivitas, dan berkelanjutan. Menurutnya, melalui konsep pariwisata yang personalized, localized, customized, dan smaller in size selaras dengan harapan untuk mewujudkan pariwisata yang lebih berkualitas.

“Melalui tren ini kita dapat memahami keinginan dan minat konsumen untuk berwisata,” imbuhnya.

Baca Juga  Jokowi: Saham Freeport Naik 61 Persen, 80 Persen Pendapatannya Masuk ke Negara

Ia memaparkan, pelaku pariwisata mesti memahami apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen saat berwisata, agar lebih mudah menawarkan produk-produk wisata. Dengan begitu, wisatawan tak segan-segan akan memperpanjang masa tinggal dan memperbanyak konsumsi belanja produk lokal selama di destinasi pariwisata.

Jika itu sudah terwujud, maka pertumbuhan ekonomi masyarakat diyakini akan melesat naik dan terciptanya lapangan kerja. Sandiaga pun mencontohkan agar pemangku kepentingan pariwisata menghadirkan acara-acara berskala internasional seperti MotoGP.

Flagship program seperti MotoGP di NTB khususnya di Lombok bisa menciptakan Rp 5,4 triliun dampak ekonomi untuk masyarakat dan 30 ribu lapangan kerja,” ungkapnya.

Sementara dalam menuju pariwisata yang berkelanjutan, lanjut Sandiaga, diperlukan perhatian khusus terhadap kelestarian lingkungan. Terutama, perubahan iklim hingga keberlanjutan biota laut yang memang berdampingan dengan sektor pariwisata.

Baca Juga  THR Tak Dibayarkan Perusahaan, Begini Cara Melaporkannya ke Kemenaker

Ia membeberkan, Kemenparekraf telah memiliki sejumlah program unggulan untuk mencapai pariwisata berkelanjutan seperti Carbon Footprint Calculator Offsetting Campaign, hingga gerakan BISA (Bersih, Indah, Sehat, Aman).

“Bagaimana sekarang wisatawan bukan hanya healing tapi contributing kepada keberlanjutan lingkungan. Produk yang bisa mengajak wisatawan untuk menanam mangrove, mengurangi emisi karbon, offset carbon footprint, dan juga menanam mineral trees ini dapat menjadi daya tarik utama. Mari kita dukung konsep pariwisata yang berkelanjutan,” ujarnya.

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *