Pajak.com, Bogor – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengungkapkan, sebagaimana sektor kehidupan lainnya, sektor parekraf juga terdampak pandemi Covid-19. Salah satu sektor ekonomi kreatif yang terdampak adalah film. Oleh karena itu, ia menginginkan para pelaku industri di bidang ekonomi kreatif subsektor film dapat menangkap peluang untuk menjadikan potensi pasar domestik film agar menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
Sebelum terjadinya pandemi, Sandiaga menjelaskan bahwa film nasional sedang bertumbuh dengan pesat. Terbukti pada tahun 2019, 129 film diputar di bioskop dan ditonton oleh hampir 52 juta penonton. Rata-rata, satu film ditonton oleh lebih dari 400 ribu orang. Sejak pandemi, 2.117 layar bioskop di 420 lokasi di seluruh Indonesia ditutup. Keraguan masyarakat untuk datang ke bioskop serta daya beli masyarakat yang menurun mengakibatkan industri ini kehilangan 90 persen pemasukan.
“Padahal Indonesia merupakan pasar film nomor sepuluh terbesar dunia dengan nilai pasar sebesar 500 juta dollar AS di akhir tahun 2019. Hal itu mengindikasikan animo masyarakat yang tinggi terhadap film Indonesia dan potensi pasar domestik film Indonesia. Untuk itu saya ingin mengajak para pelaku ekraf dan industri ini dapat menangkap peluang itu dan menjadikan film Indonesia tuan rumah di negeri sendiri,” jelas Sandiaga saat menghadiri Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI), Minggu (17/10).
Dalam acara tersebut Menparekraf Sandiaga Uno didampingi, Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto, Anggota Komisi V DPR RI Mulyadi, Anggota DPR RI Komisi IV Endang Setyawati Thohari Dess, Direktur Kuliner, Kriya, Desain dan Fesyen Kemenparekraf Yuke Sri Rahayu, serta perwakilan dari pekerja film Lukman Sardi.
Sandiaga melanjutkan, berdasarkan Data Opus Creative Economy Outlook 2019, kontribusi produksi film telah tumbuh secara signifikan hingga 64 persen dengan kontribusi kepada Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai Rp 15 triliun. Dampak positif juga terjadi pada peningkatan jumlah penonton film dengan angka pertumbuhan sebesar 20 persen pertahun sejak tahun 2016.
Comments