in ,

Ekspor Industri Pengolahan Meningkat 33,45 persen

Semakin membaiknya kinerja ekspor pada paruh pertama 2021 mencatatkan surplus perdagangan sebesar 11,86 miliar dollar AS. Karenanya, Menperin berjanji akan terus mempertahankan dan memperkuat potensi ekspor industri pengolahan dan meningkatkan daya saing industri dalam negeri dari negara-negara kompetitor. Dengan keunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang kompeten, hilirisasi di sektor industri menurut Agus perlu terus ditingkatkan untuk menghasilkan produk-produk bernilai tambah tinggi dengan peluang pasar ekspor yang besar.

“Strategi peningkatan ekspor dilakukan dengan memperluas pasar, termasuk ke negara-negara tujuan nontradisional, seperti Afrika, Asia Selatan, dan Eropa Timur. Selain itu, kerja sama ekonomi komprehensif serta perjanjian perdagangan bilateral dan regional perlu dioptimalkan meningkatkan akses pasar produk industri nasional. Sebagai contoh, dengan Indonesia Australia-Comprehensive Economy Partnership Agreement (IA-CEPA), Indonesia dapat meningkatkan ekspor sektor otomotif,” ujar Agus.

Baca Juga  Sri Mulyani Serukan Upaya Kolektif Transisi Energi di Sidang Tahunan ADB

Sementara itu, di sisi impor menurut Agus, terjadi kenaikan impor dari 14,23 miliar  dollar AS pada Mei 2021 menjadi 17,23 miliar dollar AS atau 21,03 persen di Juni 2021. Sebesar 13,04 miliar dollar AS di antaranya (75,69 persen) merupakan impor bahan baku/penolong serta 2,55 miliar dollar AS (14,77 persen) adalah impor barang modal.

Peningkatan impor terbesar terdapat pada mesin dan peralatan yang mencapai 506,8 juta dollar AS, besi dan baja (257,3 juta dollar AS), plastik dan barang dari plastik (195,7 juta dollar AS), serealia (192,7 juta dollar AS), serta logam mulia, perhiasan emas/permata (161,2 juta dollar AS).

Kemenperin menargetkan penurunan impor tahun 2021 sebesar 22 persen dari baseline total impor tahun 2019 sebesar 132,14 miliar dollar AS. Dari target itu, persentase impor Januari hingga Juni 2021 sebesar 82,22 miliar dollar AS terhadap baseline impor tahun 2019 adalah sebesar 62,2 persen. Artinya, angka penurunan impor saat ini adalah sekitar 28,8 persen.

Baca Juga  KADIN Luncurkan Lembaga Mediasi Sengketa Bisnis

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *