in ,

BUMI Investasikan 200 Juta Dollar AS untuk Penerapan ESG

BUMI Investasikan 200 Juta Dollar AS untuk Penerapan ESG
FOTO: IST

BUMI Investasikan 200 Juta Dollar AS untuk Penerapan ESG

Pajak.com, Jakarta – PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mengumumkan telah investasikan dana hingga 200 juta dollar Amerika Serikat (AS) untuk meningkatkan kinerja penerapan Environmental, Social, and Governance (ESG). Perusahaan pengelola batu bara terbesar di Indonesia ini memastikan komitmennya untuk menerapkan prinsip keberlanjutan dalam setiap proyek maupun operasional bisnis.

Direktur BUMI Dileep Srivastava menuturkan, BUMI telah meraih peringkat teratas dari 56 perusahaan tambang seluruh dunia dalam penerapan ESG pada tahun 2022. Untuk itu, perusahaan akan terus berupaya memperkuat penerapan prinsip ESG.

BUMI berpandangan, ESG merupakan standar pengelolaan kegiatan pembangunan, investasi, maupun bisnis yang berkelanjutan. Perusahaan yang menerapkan ESG dalam praktik bisnis dan investasinya berarti turut mengimplementasikan prinsip pelestarian lingkungan, tanggung jawab sosial, serta tata kelola yang sesuai.

“BUMI telah mewujudkan berbagai langkah nyata penerapan ESG dalam kegiatan operasional. Sejak mendapatkan konsesi sekitar tahun 2001-2003, penelitian dan pengembangan berkelanjutan menjadi salah satu perhatian utama BUMI secara konsisten, termasuk penerapan ESG, pengendalian iklim, serta program dan tata kelola emisi. Dalam 30 tahun terakhir, kami telah menghabiskan 150 juta dollar AS hingga 200 juta dollar AS dalam bidang ini dan bersedia berbuat lebih banyak lagi jika menemukan area yang tepat untuk diinvestasikan,” ungkap Dileep dalam keterangan tertulis yang diterima Pajak.com, (27/2).

Baca Juga  Lima Tantangan Penyusunan “ESG Report”

Berdasarkan penelitian, Indonesia memiliki aset batu bara yang dapat ditambang secara ekonomis hingga 50 tahun ke depan, sehingga pemanfaatannya perlu dioptimalkan dengan tetap mengedepankan konsep batu bara bersih.

“Kami tengah mempertimbangkan proyek-proyek hilirisasi batu bara dan non-batu bara yang bernilai besar. Tentu kami akan melihat keberlanjutan sebagai platform utama untuk dimasukkan dalam proyek-proyek tersebut. BUMI berkomitmen terus menginisiasi penerapan ESG di lingkungannya,” ujar Dileep.

Ia memastikan, BUMI mendukung dan fokus dalam mengembangkan teknologi pemanfaatan bahan bakar dengan cara lebih ekonomis dan sehat.

“Apa pun yang kita bakar atau keluarkan, harus dilakukan dengan cara yang bersih dan dapat ditangkap (emisinya). Sejalan dengan itu, efisiensi energi dan pemanfaatan energi hijau juga terus dikembangkan BUMI, diantaranya melalui penggunaan lebih banyak biodiesel, elektrifikasi armada diesel, serta pemanfaatan tenaga surya, angin, dan biomassa pada beberapa program CSR (Corporate Social Responsibility),” kata Dileep.

Secara simultan, BUMI turut mendorong terciptanya teknologi Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS) dengan biaya lebih terjangkau agar teknologi ramah lingkungan ini dapat diakses oleh lebih banyak pihak.

Baca Juga  Implikasi Inisiatif ESG dalam Prinsip Kewajaran dan Kelaziman Usaha

“Hal yang kita perlukan adalah lebih banyak investasi dalam penelitian dan pengembangan CCUS dengan biaya lebih terjangkau bagi negara berkembang. Jika kita menggunakan 1 persen dari anggaran untuk pengembangan EBT (energi baru terbarukan) untuk penelitian dan pengembangan CCUS dan cara mengolah batu bara dengan lebih bersih dan terjangkau, maka akan sangat bermanfaat bagi sektor ini,” pungkas Dileep.

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *