in ,

Akses Pasar dan Teknologi, Dua Tuas UMKM Naik Kelas

Ia pun mengapresiasi upaya Bank Indonesia sebagai penyelenggara KKI 2022 yang punya tiga pilar kebijakan dalam mengembangkan UMKM, yaitu korporatisasi; peningkatan kapasitas; serta perluasan akses pembiayaan untuk mewujudkan UMKM yang produktif, inovatif, dan adaptif dalam menciptakan produk-produk yang sesuai dengan selera dan kebutuhan pasar.

Komitmen pemerintah dalam peningkatan ekonomi bangsa, lanjut Ma’ruf, diwujudkan di antaranya melalui peluncuran Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) pada tahun 2020. Dalam Gernas BBI, penggunaan TKDN adalah bagian penting dan tidak terpisahkan.

“Artinya, upaya mengangkat produk dalam negeri menyasar mulai dari industri hulu hingga hilir. Saya harap gerakan ini semakin meluas ke berbagai wilayah di Indonesia, sehingga tidak hanya menjadi simbol kebangkitan produk domestik, tetapi juga kendaraan menuju kemandirian ekonomi nasional,” tegasnya.

Baca Juga  PropertyGuru Indonesia Property Awards 2024 Perkenalkan Kategori Baru 

Selain itu, pemerintah juga telah mengeluarkan Perpres Nomor 12 tahun 2021 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah untuk semakin menggaungkan keutamaan komoditas lokal. Dalam Perpres itu, sebanyak 40 persen dari anggaran belanja barang dan jasa pemerintah wajib dialokasikan untuk pembelian UMKM.

Dengan dukungan UMKM melalui sinergi dan kolaborasi berbagai pihak, Ma’ruf Amin yakin produk dalam negeri mampu menjadi tuan rumah di negeri sendiri, mengalahkan konsumsi produk impor.

“Ke depan saya minta agar sinergi dan kolaborasi yang baik antara BI dan kementerian/lembaga, asosiasi, dan komunitas dalam pengembangan UMKM di Indonesia dapat terus terjaga bahkan menjangkau berbagai pihak lainnya. Kalau bukan kita, siapa lagi? Kalau bukan sekarang, kapan lagi?” pungkasnya.

Baca Juga  Jokowi Resmikan Bandara Panua Pohuwato di Gorontalo

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *