Pajak.com, Jakarta – Adira Finance optimistis pertumbuhan pembiayaan tahun 2021 mencapai 30 persen dibandingkan tahun lalu. Hal ini disebabkan oleh berbagai macam stimulus seperti program insentif pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) yang diberikan pemerintah. Hal itu dikatakan Presiden Direktur Adira Finance Hafid Hadeli melalui keterangan tertulis yang diterima Pajak.com, pada (2/5).
Keyakinan itu dilatarbelakangi oleh laporan keuangan perusahaan yang relatif stabil pada kuartal I/2021 dibandingkan dengan kuartal IV/2020 sebelum insentif PPnBM dikeluarkan. Kendati demikian, pada kuartal I/2021 Adira Finance masih mencatatkan penurunan kinerja dibandingkan kuartal I/2020. Adapun, total pembiayaan baru hanya tercatat Rp 5,4 triliun atau turun 35,6 persen dan total piutang yang dikelola perusahaan pun turun 23,3 persen menjadi Rp 41,9 triliun.
“Namun jika dibandingkan dengan kuartal IV-2020, kinerja kami sudah relatif stabil. Pembiayaan rata-ratanya sudah di angka Rp 5,4 triliun dan ini sudah cukup baik dibandingkan saat awal-awal pandemi yang drop hingga Rp 500 miliar saja,” kata Hafid.
Dalam kinerja itu, kontribusi pembiayaan sepeda motor masih menjadi unggulan dengan memberi kontribusi sebesar 45 persen. Setelah itu dilanjutkan dengan pembiayaan mobil yang memberi kontribusi hingga 37 persen dan pembiayaan non-otomotif berkontribusi sebanyak 18 persen
Comments