in ,

Kalbe Farma Cetak Laba Bersih Rp 716 Miliar di Kuartal I

PT Kalbe Farma Cetak Laba Bersih Rp 716 Miliar di Kuartal I
FOTO : IST

Pajak.com, Jakarta – PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) mencetak pendapatan dan laba yang meningkat pada kuartal I/2021. Penjualan bersih Kalbe Farma mencapai Rp 6,01 triliun atau naik 3,8 persen jika dibandingkan dengan kuartal pertama tahun lalu, yakni sebesar Rp 5,79 triliun.

Menurut Direktur Keuangan PT Kalbe Farma Bernadus Karmin Winata, pertumbuhan penjualan Kalbe itu lebih kecil jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada kuartal I/2020, yakni sebesar 8 persen. Namun, laba bersih Kalbe mengalami peningkatan 7,1 persen menjadi Rp 716 miliar dari yang sebelumnya Rp 669 miliar pada kuartal I/2020

“Pertumbuhan laba bersih yang lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan penjualan bersih terutama disebabkan oleh peningkatan efisiensi di biaya operasional dan tarif pajak yang lebih rendah,” kata Bernadus dalam keterangan tertulis yang diterima Pajak.com

Kinerja yang gemilang itu disumbang dari beberapa divisi. Pertama, Divisi Distribusi dan Logistik meraih peningkatan penjualan bersih sebesar 11,7 persen dari Rp 1,80 triliun menjadi Rp 2,01 triliun di kuartal I/2021. Divisi ini menyumbang 33,4 persen terhadap total penjualan bersih Kalbe.

Baca Juga  Indonesia Teken Komitmen Dagang Senilai 15,31 Miliar Dollar AS dengan Importir 20 Negara

Kedua, Divisi Produk Kesehatan meraih peningkatan penjualan sebesar 2,7 persen menjadi Rp 1,02 triliun dengan kontribusi sebesar 17 persen terhadap total penjualan. Ketiga, penjualan bersih Divisi Nutrisi tercatat sebesar Rp 1,59 triliun, turun 1 persen secara tahunan tetapi menyumbang 26,4 persen dari total penjualan bersih Kalbe. Keempat, Divisi Obat Resep membukukan penurunan penjualan sebesar 0,1 persen menjadi Rp 1,4 triliun tetapi menyumbang 23,2 persen dari total penjualan bersih Kalbe di kuartal I/2021.

“Melihat kondisi pandemi Covid-19 yang mungkin akan berlanjut sampai akhir tahun, Kalbe menargetkan pertumbuhan penjualan bersih dan laba bersih tahun 2021 sebesar 5-6 persen. Kalbe akan mempertahankan anggaran belanja modal sebesar Rp 1 triliun yang akan digunakan untuk perluasan kapasitas produksi dan distribusi. Rasio pembagian dividen dipertahankan pada rasio 45-55 persen dengan memerhatikan ketersediaan dana dan kebutuhan pendanaan internal,” urai Bernadus.

Baca Juga  SMF Cetak Laba Bersih Rp 285 Miliar, Naik 17 Persen per Semester I-2024

Untuk mencapai proyeksi itu, perusahaan akan berusaha melakukan inovasi melalui penyediaan layanan dan produk yang lebih terjangkau yang dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia. Emiten farmasi ini akan semakin beradaptasi dengan mengeluarkan produk kesehatan, seperti herbal, suplemen, vitamin dan obat-obatan; layanan tes serta diagnostik yang berhubungan dengan pandemi Covid-19.

Kalbe pun berinovasi melalui PT Kalbe Genexine Biologics dengan melakukan kolaborasi riset dan uji klinis dengan pihak ketiga untuk produk Novell Pharmaceuticals di beberapa negara di Asia Tenggara, Australia dan Timur Tengah. Perusahaan akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk melakukan uji klinis vaksin Covid-19.

“Rencananya uji klinis akan dilakukan di kuartal kedua tahun 2021 dan akan dipasarkan di kuartal keempat tahun ini,” tambahnya.

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *