BRI Penyumbang Dividen Terbesar ke Negara
Pajak.com, Jakarta – Sebagai bank pelat merah, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk tercatat telah memberikan kontribusi nyata, baik dalam bentuk setoran dividen dan pajak ke negara. Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan, dari perolehan laba tahun 2021, BRI telah penyumbang pajak senilai Rp 12,5 triliun dan dividen senilai Rp 14,05 triliun. Jumlah dividen itu menjadi yang terbesar dari seluruh Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Dengan demikian, total kontribusi BRI kepada negara berdasarkan laba-rugi tahun lalu sebesar Rp 26,5 triliun. Ia menjelaskan, BRI merupakan banknya rakyat, sehingga setoran kepada negara tersebut nantinya akan kembali ke masyarakat melalui program-program yang dilakukan pemerintah.
“Oleh pemerintah dikelola masuk APBN dan kemudian kembali lagi menjadi berbagai program ke masyarakat, dan kembali kepada rakyat. Oleh karena itu, BRI harus terus di-support oleh seluruh pihak,” ucapnya dalam keterangan pers, dikutip Pajak.com, Senin (12/12).
Sunarso mengemukakan, di tengah kondisi gejolak perekonomian dunia dan ancaman inflasi yang tinggi, BRI juga tetap mampu mencatatkan kinerja yang solid untuk mendukung pertumbuhan bisnis yang sustainable.
“BRI tercatat mampu membukukan pertumbuhan laba mencapai 106,14 persen year on year (yoy) sebesar Rp 39,31 triliun pada kuartal III tahun 2022,” imbuhnya.
Menurutnya, untuk menjaga pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan, BRI punya 4 strategi kunci untuk mempertahankan kinerjanya. Pertama, ada kejelasan sumber pertumbuhan baru melalui Holding Ultra Mikro. Kedua, BRI harus memiliki kecukupan modal.
“Saat ini, perseroan memiliki kecukupan modal yang sangat baik, di mana Capital Adequacy Ratio (CAR) BRI mencapai 24 persen. Persentase tersebut sangat kuat mengingat untuk mencapai minimum requirement yang comply dengan Basel Tiga hanya dibutuhkan 17,5 persen,” ucapnya.
Ketiga, BRI harus memiliki kecukupan likuiditas. Adapun Loan to Deposit Ratio (LDR) BRI baru 88,92 persen. Oleh sebab itu, lanjutnya, BRI berkomitmen terus mendorong pertumbuhan kredit supaya LDR mencapai level optimal di sekitar 90 persen–92 persen.
Keempat, adalah kualitas dari pertumbuhan itu sendiri. Sunarso berujar, dengan sumber pertumbuhan baru dan pemberdayaan UMKM melalui Holding Ultra Mikro, ekosistem ultramikro semakin mendorong kinerja, baik dari sisi penyaluran kredit maupun juga liabilitas.
Melalui empat strategi tersebut dan didukung pengelolaan modal yang baik, Sunarso optimistis BRI ke depan akan mampu menciptakan nilai dan memberikan return yang optimal kepada pemangku kepentingan dan pemegang saham. Bahkan, dalam kurun waktu 3–4 tahun ke depan BRI punya potensi untuk membagikan dividen payout ratio lebih tinggi dari kondisi normal.
“Sebagai contoh, tahun 2022 BRI membayarkan 85 persen dari net profit tahun 2021 kepada shareholders sebagai dividen. Pembayaran dividen tersebut naik signifikan dibandingkan dengan tahun buku 2020, yakni 65 persen,” klaimnya.
Atas kinerja terbaik pada 2021 tersebut, BRI meraih predikat sebagai BUMN berprestasi yang memberikan Kontribusi Dividen Terbaik ke Negara. Apresiasi itu diberikan oleh Metro TV pada acara Kenduri Bagimu Negeri BUMN Berprestasi di Grand Studio Metro TV, Jakarta, pada awal Desember lalu.
Dalam acara itu diberikan apresiasi atas prestasi BUMN dalam empat kategori, yaitu: dividen untuk negara, ketahanan pangan, penugasan pandemi COVID-19, dan pengembangan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah). Sunarso pun menyatakan apresiasinya atas predikat yang didapatkan BRI.
“BRI berterima kasih atas apresiasi ini. Menjadi BUMN yang dinobatkan sebagai penyumbang dividen terbesar menjadi kebanggaan tersendiri. Di sisi lain, ini menjadikan inspirasi dan motivasi bagi BRI untuk menghasilkan kinerja yang lebih baik lagi ke depan,” pungkasnya.
Comments