in ,

ASDP Akan Setorkan Dividen Rp 101 M ke Negara

ASDP Akan Setorkan Dividen
FOTO: IST

ASDP Akan Setorkan Dividen Rp 101 M ke Negara

Pajak.com, Jakarta – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) atau ASDP akan setorkan dividen kepada negara sebesar Rp 101 miliar atau sebesar 18 persen dari laba bersih perusahaan di tahun 2022 yang senilai Rp 585 miliar. Kontribusi dividen ini ditetapkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang telah digelar ASDP pada akhir Juni 2023 lalu.

Sebagai informasi, ASDP adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam jasa angkutan penyeberangan dan pengelola pelabuhan penyeberangan untuk penumpang, kendaraan, dan barang. Fungsi utama perusahaan ini adalah menyediakan akses transportasi publik antarpulau yang bersebelahan, menyatukan pulau-pulau besar, sekaligus menyediakan akses transportasi publik ke wilayah yang belum memiliki penyeberangan untuk mempercepat pembangunan (penyeberangan perintis).

Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin menyebut, kontribusi dividen perseroan kepada negara didorong transformasi perseroan sepanjang 2022 hingga kembali mengukir sejarah dengan mencetak laba bersih tertinggi sepanjang masa sebesar Rp 585 miliar.

“Penyerahan dividen ini sebagai bentuk komitmen kami untuk terus berkontribusi untuk negara, khususnya mendorong program-program kerakyatan bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia,” ujar Shelvy dalam keterangan tertulis, dikutip Pajak.com(2/7).

Baca Juga  KADIN Optimistis Hasil Putusan MK Beri Kepastian bagi Dunia Usaha

Ia mengungkapkan, Ada dua faktor yang membuat laba perseroan gemilang di tahun 2022. Pertama, dari sisi eksternal, yakni dampak pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dilakukan oleh pemerintah. Dengan begitu, pergerakan penumpang dan kendaraan pun telah kembali normal dan terus menunjukkan kenaikan, khususnya pada saat Lebaran, Natal, serta tahun baru, Kedua, faktor internal, antara lain dengan pembenahan operasional dan perbaikan bisnis proses yang makin efektif dan efisien, termasuk digitalisasi ticketing di seluruh pelabuhan ASDP.

“Kinerja positif didukung program pengendalian biaya melalui langkah efisiensi yang ditunjukkan dengan operating ratio 66,89 persen atau lebih rendah dibanding 2021 sebesar 72,05 persen. Selanjutnya, BOPO (beban operasional pendapatan operasional) sebesar 86,06 persen atau lebih rendah dibanding tahun lalu 91,51 persen. Ini menunjukkan bahwa perusahaan berhasil meningkatkan efisiensinya dengan adanya pengendalian keuangan terhadap realisasi beban pokok dan beban usaha,” jelas Shelvy.

Kemudian, pencapaian kinerja positif tahun 2022 turut dikontribusikan oleh kinerja penyeberangan, baik produksi perintis dan komersial (gabungan). Tahun lalu, produksi penumpang mencapai 7,6 juta orang atau naik sebesar 66 persen dibandingkan realisasi 2021 sebanyak 4,6 juta orang; kendaraan roda dua dan tiga 4,1 juta unit atau 66 persen dari realisasi tahun sebelumnya 2,5 juta unit; serta kendaraan roda empat mencapai 4,4 juta unit atau naik 48 persen dibandingkan realisasi sebelumnya 2,9 juta unit;

Baca Juga  Jaga Ekonomi Nasional, Wamenkeu Beberkan Strategi Hadapi Konflik Timur Tengah 

“Kenaikan produksi penumpang kapal penyeberangan tidak terlepas dari transformasi termasuk digitalisasi layanan yang secara berkelanjutan dijalankan perusahaan. ASDP telah melayani 7,6 juta atau naik 73 persen dari 4,4 juta penumpang tahun 2021,” ujar Shelvy.

Ia menambahkan, peningkatan jumlah penumpang juga disebabkan ketersediaan prasarana dan sarana berupa kapal, dermaga, dan pelabuhan yang memadai, serta sumber daya manusia (SDM) unggul dan selalu berupaya memberikan layanan terbaik kepada para pengguna jasa.

Berdasarkan laporan kinerja konsolidasian ASDP audited Januari hingga Desember 2022 tercatat, pendapatan perseroan sebesar Rp 4,38 triliun. Pendapatan ini telah melampaui realisasi sebelum COVID-19 di tahun 2019 yang senilai Rp 3,32 triliun. Sementara untuk raihan laba bersih, terjadi kenaikan 220,8 persen dari target atau menjadi Rp 585 miliar dan mengalami pertumbuhan 79,4 persen dibandingkan kinerja tahun sebelumnya Rp 326 miliar.

Pada kesempatan berbeda, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, Kementerian BUMN akan memberikan dividen terbesar sepanjang sejarah kepada negara senilai Rp 80,2 triliun. Ia memerinci, setoran dividen BUMN terdiri atas dividen BUMN perusahaan terbuka senilai Rp 50,20 triliun dan Rp 29,97 triliun berasal dari BUMN perusahaan nonterbuka.

Baca Juga  Mempelajari Teknik Presentasi Memukau ala Steve Jobs

“ASDP merupakan salah satu dari tujuh BUMN nonterbuka sebagai penyumbang dividen terbesar. ASDP menjadi BUMN yang turut memberi sumbangsih kepada negara, supaya negara tidak hanya mendapatkan pemasukan dari pajak tetapi juga hasil usaha yang baik. (Dividen) Untuk apa? Untuk program-program yang mendorong daripada program kerakyatan dari pemerintah, seperti bantuan sosial dan sebagainya. Inilah keseimbangan yang terus dijaga, di mana BUMN sehat mampu memberikan kontribusi kepada rakyat Indonesia,” tambah Erick.

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *