in ,

Ada 4 Faktor Tekanan Tambahan pada Inflasi Domestik

Menurutnya, jika ekspektasi inflasi jangka panjang terjangkar dengan baik, maka ekspektasi jangka panjang seharusnya tidak bereaksi terhadap ekspektasi jangka pendek. Karena, guncangan yang memengaruhi ekspektasi jangka pendek seharusnya tidak memengaruhi ekspektasi dalam jangka panjang. Maka dari itu, Riefky menilai penting bagi BI untuk terus mengomunikasikan secara luas kerangka kebijakan kepada publik.

Selain itu, mempertimbangkan reli harga energi dan komoditas yang tampaknya tidak akan berhenti dalam waktu dekat, Riefky memandang agar BI dapat merevisi perkiraan inflasi untuk tahun fiskal 2022 dan tahun fiskal 2023 ke atas.

“Agar masyarakat menggunakannya sebagai tolak ukur kegiatan ekonomi mereka, seperti pelaku usaha menetapkan harga yang tepat dan rumah tangga merencanakan pengeluarannya dengan lebih baik, mencegah inflasi agar tidak spiral,” imbuhnya.

Baca Juga  Menteri PUPR: Presiden Jokowi Akan Berkantor di IKN 17 Agustus 2024

Menyoal seberapa banyak penyesuaian yang perlu diputuskan, ia menggiring BI agar menggunakan koordinasi kebijakan yang luas dengan otoritas fiskal. Pasalnya, besaran subsidi yang diberikan, khususnya subsidi BBM akan berimplikasi pada inflasi.

“Dengan demikian, dialog reguler tentang waktu yang tepat untuk penyesuaian harga yang diatur, dapat mengurangi tekanan inflasi dan membantu BI memperkirakan inflasi,” tutupnya.

Ditulis oleh

Baca Juga  Isi PP 14/2024 tentang THR dan Gaji ke-13 PNS-Pensiunan

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *