in ,

BI: Kredit Perbankan Tumbuh Melambat 11,4 Persen pada Agustus 2024

Kredit Perbankan Tumbuh
FOTO: IST

BI: Kredit Perbankan Tumbuh Melambat 11,4 Persen pada Agustus 2024

Pajak.com, Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat, pertumbuhan kredit perbankan tumbuh sebesar 11,4 persen pada Agustus 2024. Nilai tersebut melambat dibanding bulan Juli 2024 yang tercatat sebesar 12,40 persen.

Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan bahwa, pertumbuhan tersebut ditopang oleh sisipenawaran sejalan dengan minat penyaluran kredit yang terjaga, pendanaan yang memadai, realokasi alat likuid ke kredit oleh perbankan, dan dukungan kebijakan insentif likuiditas(KLM) BI.

“Pertumbuhan kredit pada Agustus 2024 tetap kuat mencapai 11,40 persen year on year(yoy),” kata Perry dalam konferensi pers pada Rabu (18/9).

Hingga minggu kedua September 2024, BI telah menyalurkan insentif KLM  sebesar Rp256,1 triliun, yang disalurkan kepada kelompok bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN)sebesar Rp 118,6 triliun, Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) sebesar Rp 110,5 triliun,  Bank Pembangunan Daerah (BPD) sebesar Rp 24,4 triliun, dan Kantor Cabang Bank Asing(KCBA) sebesar Rp 2,6 triliun.

Insentif KLM tersebut disalurkan kepada sektor-sektor prioritas, yaitu hilirisasi minerba dan pangan, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), sektor otomotif, perdagangan dan Listrik, Gas dan Air (LGA), serta sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Pertumbuhan kredit juga didukung oleh sisi permintaan yang tetap baik dari korporasi, terutama korporasi di sektor padat modal, sedangkan permintaan kredit korporasi di sektorpadat karya perlu terus ditingkatkan.

Sementara itu, kata Perry permintaan kredit rumah tangga terjaga, terutama pada sektorProperti. Secara sektoral, pertumbuhan kredit pada mayoritas sektor ekonomi tetap kuat, terutama pada sektor Industri, LGA, dan Pengangkutan.

Berdasarkan kelompok penggunaan, pertumbuhan kredit ditopang oleh kredit modal kerja, kredit investasi, dan kredit konsumsi, yang masing-masing tumbuh sebesar 10,75 persen yoy, 13,08 persen yoy, dan 10,83 persen yoy pada Agustus 2024.

Pembiayaan syariah dan kredit UMKM tumbuh masing-masing sebesar 11,61 persen yoy dan 4,42 persen yoy. Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan kredit 2024 diperkirakan berada pada batas atas kisaran 10 hingga 12 persen.

Lebih lanjut, Perry menjelaskan bahwa, BI akan terus memperkuat implementasi KLM, termasuk kepada sektor yang mendukung penciptaan lapangan kerja, sektor yang menjadisumber pertumbuhan baru (sektor tersier), dan sektor yang dapat meningkatkan inklusivitas, termasuk kelas menengah bawah, dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian.

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *