Pajak.com, Jakarta – Keberadaan Gojek tentu tak bisa lepas dari sosok Nadiem Anwar Makarim. Di beberapa kesempatan, Nadiem menuturkan bahwa inspirasinya mencetuskan Gojek adalah karena ia pemakai setia ojek. Namun, masalah sederhana sekaligus pelik pada jasa transportasi ini yang ia ingat adalah ketika penumpang sulit mendapatkan ojek, dan banyaknya ojek yang mangkal tapi tidak ada penumpang. Jadilah ia menciptakan Gojek di bawah bendera PT GoJek Indonesia.
Sekitar 10 tahun lalu, kita saksikan pengendara ojek berseliweran di sejumlah jalan protokol ibu kota lengkap dengan jaket dan helm hijaunya. Para pengendara ojek itu tergabung dalam Gojek, platform layanan antar penumpang roda dua yang memulai perjalanannya di tahun 2010 dengan 20 pengendara.
Siapa sangka, startup teknologi yang sempat dianggap sebelah mata karena merintis usaha dengan layanan pemesanan ojek melalui call center; kini telah berevolusi dan berstatus dekakorn. Perusahaan itu kini memiliki tiga aplikasi dengan 20 jenis layanan mulai dari transportasi, pesan antar makanan, pengiriman barang, hingga bersih-bersih rumah—tak hanya di Indonesia tapi juga di Asia Tenggara. Baru-baru ini, Gojek juga menggandeng Tokopedia membentuk GoTo, yang diperkirakan akan berkontribusi sebesar Rp 300 triliun terhadap perekonomian Indonesia.
Dalam meraih kesuksesannya memimpin Gojek sebagai founder and CEO, Nadiem Makarim kelahiran Singapura 36 tahun silam ini juga mendapatkan banyak penghargaan di antaranya The Straits Times Asian of the Year, tokoh termuda se-Asia yang menerima penghargaan Nikkei Asia Prize ke-24 untuk Inovasi Ekonomi dan Bisnis, dan masuk dalam daftar Bloomberg 50 tahun 2018.
Comments