Li Ling Sudarmiati, Penyuka Tantangan Kompleksitas Perpajakan Industri “Freight Forwarding”
Pajak.com, Jakarta – Li Ling Sudarmiati memiliki pengalaman selama 33 tahun di berbagai perusahaan dengan industri yang beragam, sebut saja perdagangan, pengembang properti, perhotelan, distribusi, freight forwarding, manufaktur, hingga proyek. Lebih dari separuh perjalanan kariernya, yaitu selama 18 tahun, ia teguh menekuni industri freight forwarding. Berbekal pengalaman itulah, Li Ling Sudarmiati memantapkan diri menjadi Advisor TaxPrime, khususnya di industri freight forwarding. Bersama TaxPrime, ia merasa tertantang untuk lebih memahami kompleksitas perpajakan di industri freight forwarding.
Bagi wanita yang menempuh gelar S-1 bidang akuntansi dan S-2 bidang manajemen ini, pemahaman mendalam mengenai sistem perpajakan dapat mendukung keadilan dan kesinambungan perusahaan, bahkan ekonomi suatu bangsa. Dirinya juga mengaku tertarik terhadap analisis dan strategi perpajakan dalam membantu klien menyusun strategi efisiensi maupun perencanaan perpajakan untuk memberikan kontribusi yang lebih positif.
“Untuk mengatasi berbagai tantangan dalam pekerjaan, yang terpenting adalah jangan pernah berhenti belajar untuk pengembangan diri. Selain itu, integritas, komitmen, kerja keras, dan fleksibilitas juga sangat penting,” kata Li Ling Sudarmiati kepada Pajak.com dalam sebuah wawancara di Kantor TaxPrime, Menara Kuningan, Jakarta, (3/9).
Pengagum sosok Sri Mulyani ini menyebut, ketertarikan pada tantangan dapat menjadi modal besar bagi siapapun untuk sukses dalam pekerjaan yang dijalaninya. Keberanian untuk mencoba dan beradaptasi merupakan kunci keberhasilan dalam berkarier. Hal itu pulalah yang mendorong dirinya untuk mendalami dunia perpajakan.
“Saya termasuk orang yang dedicated. Saya sempat mengurusi merger and acquisition sebanyak 3 kali untuk perusahaan multinational di industri freight forwarding. Pemahaman risiko perpajakan sangatlah menentukan jenis merger and acquisition yang akan dipilih oleh perusahaan. Kita harus membahas banyak skenario berdasarkan kondisi perusahaan, baik yang membeli maupun yang dibeli. Mempertimbangkan segi legalitas dan perizinan yang ada, proses merger yang paling efisien, dan terutama mengedepankan segi perpajakan dengan risiko paling minimal bagi perusahaan. Kompleksitas dan detail dalam mempertimbangan risiko perpajakan inilah yang membuat saya ingin bergabung jadi advisor di TaxPrime. Saya kembali merasa tertantang untuk semakin memahami perpajakan di industri freight forwarding,” urainya.
Li Ling menjelaskan bahwa TaxPrime merupakan salah satu konsultan pajak lokal terbaik di tanah air. Menurutnya, TaxPrime memiliki beragam pilar layanan dan diisi oleh orang yang kompeten dan berpengalaman.
“TaxPrime tadinya adalah konsultan transfer pricing di perusahaan multinational freight forwarding tempat saya bekerja. Terutama yang membuat saya tertarik, masih sedikit perusahaan konsultan pajak lokal yang punya service transfer pricing yang benar-benar kompeten. Dan di Tax Prime, selain memiliki pilar service untuk transfer pricing compliance and international tax, juga terdapat pilar service lainnya, seperti tax compliance and audit, tax litigation and dispute, custom assistance, assistance on fiscal facilities, assistance on special economic zones, assistance in bonded zone application, ESG investing and business sustainability, dan family office,” imbuhnya.
Sejauh ini, Li Ling menilai langkah yang dilakukan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dalam meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak sudah cukup baik melalui peningkatan edukasi pajak, pengembangan teknologi pajak, program pengampunan pajak, program kerja sama internasional, program pelayanan pajak lewat kring pajak, dan lainnya. Ia pun berharap, ke depannya terjadi pemerataan pajak dengan terciptanya sistem perpajakan yang lebih adil dan merata.
“Penting adanya transparansi dan kejelasan dalam peraturan perpajakan sehingga kita semua bisa mendorong Wajib Pajak lebih patuh. Selanjutnya terkait kemudahan berbisnis, semoga ada sistem perpajakan yang ramah terhadap bisnis baru. Kerja sama internasional juga semoga lebih ditingkatkan dan pelayanan publik yang lebih baik lagi,” pungkas Li Ling yang bercita-cita menjadi dosen di masa depan ini.
Comments