in ,

Brian Armstrong, Insinyur Pengantar Pamor Bitcoin

Pria kelahiran California, 25 Januari 1983 ini menerima gelar master dalam ilmu komputer di Universitas Rice Amerika Serikat. Sebelum mendirikan Coinbase, Armstrong juga CEO sekaligus pendiri UniversityTutor.com, platform bimbingan belajar on-line selama hampir satu dekade. Kemudian, insinyur perangkat lunak ini sempat bekerja sekitar satu tahun (2011) di airbnb (air bed and breakfast), marketplace yang melayani pemesanan penginapan.

Jauh sebelum mendirikan Coinbase, Armstrong telah memperkirakan cryptocurrency menjadi arus utama dunia di tahun 2020. Kala itu, ia menyebut bitcoin dan semacamnya dengan nama “koin privasi”.

“Sama seperti bagaimana internet diluncurkan dengan HTTP (hypertext transfer protocol) dan baru kemudian memperkenalkan HTTPS (hypertext transfer protocol secure) sebagai default di banyak situs website, saya percaya kita akhirnya akan melihat koin privasi atau blockchain dengan fitur privasi bawaan yang mendapatkan adopsi umum di tahun 2020an,” kata Armstrong dalam sebuah blog resmi Coinbase.

Baca Juga  Rizal Khoirudin, Menjunjung Integritas dan Membentuk Kepatuhan Wajib Pajak

Benar saja. Selain perusahaannya yang menuai kesuksesan, Kinerja Coinbase minggu ini juga sekaligus membantu mengerek harga mata uang kripto lain, salah satunya binance coin. Seperti diketahui, binance coin telah melonjak menjadi mata uang kripto paling berharga ketiga di belakang bitcoin dan ethereum. Banyak analis memperkirakan fenomena ini akan berlanjut sampai beberapa tahun ke depan. Bahkan beberapa kalangan mengatakan, bitcoin adalah masa depan transaksi dunia.

Ditulis oleh

Baca Juga  Rizal Khoirudin, Menjunjung Integritas dan Membentuk Kepatuhan Wajib Pajak

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *