in ,

Bahlil Lahadalia, dari Supir Angkot ke Kursi Menteri

Bahlil adalah Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) sejak tahun 2015. Ia dilantik menjadi Kepala BKPM pada 23 Oktober 2019 lalu. Sejak saat itu, kehidupannya boleh dibilang berubah 180 derajat. Ia yang terbiasa bepergian bebas kini harus beradaptasi dengan protokol yang selalu berjaga di rumah dan mengikutinya ke mana pun ia pergi. Bukan hanya untuk urusan pekerjaan, tapi juga pribadi. Ia bahkan tak bisa sering-sering pulang kampung ke Fakfak, Papua untuk menemui sang ibu. Beruntung, sang ibu yang sering berkunjung ke Jakarta.

Sebelum bergabung di Kabinet Indonesia Maju, pria kelahiran 7 Agustus 1976 ini merupakan seorang pengusaha dan mewakili kalangan profesional. Ia tercatat memiliki beberapa perusahaan di sektor perkebunan, properti, transportasi, pertambangan, dan konstruksi. Ia juga mengusahakan 11.000 hektar tambang nikel di Halmahera Maluku Utara.

Baca Juga  Rizal Khoirudin, Menjunjung Integritas dan Membentuk Kepatuhan Wajib Pajak

Namun, perjuangan Bahlil hingga sukses seperti saat ini tidaklah mudah. Apalagi ayahnya yang berprofesi kuli bangunan dan ibunya bekerja sebagai tukang cuci jelas tak mungkin mewariskan perusahaan. Namun, keadaan keras itulah yang justru menempanya menjadi sosok mandiri dan pekerja keras.

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *