in ,

Aksi Sinergis Generasi Milenial dan OJK Berantas SMS Bodong

Aksi Sinergis Generasi Milenial dan OJK Berantas SMS Bodong
FOTO: IST

Kesal karena mendapatkan SMS bodong berkali-kali? Tentu saja iya. SMS bodong akhir-akhir ini sangat meresahkan masyarakat. Pasalnya tak hanya sekali dua kali mendapatkan pesan tersebut, melainkan hampir setiap hari dengan jumlah pesan harian lebih dari satu. Masyarakat banyak mengeluhkan tentang hal tersebut karena mereka merasa tidak pernah memberikan data diri kepada oknum dibalik SMS bodong tersebut. Selain itu, SMS bodong juga sangat tidak diinginkan kehadirannya karena mengganggu produktivitas.

Di era digital seperti sekarang ini, perkembangan teknologi membuat kehidupan menjadi lebih mudah. Transaksi keuangan bahkan investasi bisa dilakukan sambil rebahan. Karena perkembangan jaringan internet, transaksi keuangan bisa dilakukan secara daring. Namun, sangat disayangkan kemudahan tersebut malah dimanfaatkan oknum tidak bertanggung jawab untuk melancarkan aksi penipuan. Tak dapat dipungkiri, SMS undian bodong membuat masyarakat kesal dan merasa bahwa transaksi digital tidak aman karena pengambilan data pribadi oleh oknum-oknum tertentu.

Sebenarnya, SMS bodong bukanlah modus penipuan baru. Dilansir dari laman kompas.com, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan bahwa SMS blast dengan iming-iming hadiah puluhan hingga ratusan juta merupakan modus penipuan lama dan masyarakat dihimbau untuk tidak percaya dan meningkatkan kewaspadaan. Beliau juga menambahkan bahwa pelaku tak jarang meminta ‘uang tebusan’ kepada korban atau penerima.

Dikutip dari CNBC Indonesia, Pengamat IT Ruby Alamsyah memaparkan mengenai cara pelaku melancarkan aksi pengiriman SMS bodong undian. Menurutnya, pelaku memanfaatkan platform SMS Gateway yang menyediakan layanan pengiriman SMS dari peralatan mobile melalui SMSC (Short Message Service Center). Melalui SMS Gateway, pelaku bisa mengirim hinga 10.000 pesan per hari. Nomor tujuan SMS juga dipilih secara acak dengan pengurutan nomor. Pelaku biasanya melakukan percobaan terlebih dahulu dan akan menerima laporan mana SMS yang terkirim dan tidak. SMS yang terkirim inilah kemudian akan menjadi database dan dikirim pesan berulang kali.

Seperti dikatakan oleh Kombes Pol Yusri Yunus, edukasi kepada masyarakat harus digencarkan agar tidak termakan hoaks SMS berhadiah puluhan hingga ratusan juta. Bentuk edukasi melalui sosialisasi juga diharapkan lebih masif. Dilansir dari Media Indonesia, DESK Head kanal Cek Fakta Medcom.id, Wanda Indana, mengatakan bahwa berdasarkan survei Kominfo, masyarakat Indonesia berusia diatas 35 tahun rentan termakan hoaks sedangkan generasi milenial lebih bisa memilah antara informasi hoaks dan tidak.

Berangkat dari permasalahan tersebut, dibutuhkan suatu aksi sinergis antara generasi milenial dengan OJK selaku lembaga pengawas jasa keuangan. Mengapa dipilih generasi milenial? Sederhana, mereka lebih bisa menerima informasi dan dekat dengan dunia digital. Sebenarnya, pihak OJK telah menyediakan layanan pengaduan melalului email dan telepon Layanan Konsumen OJK. Pengaduan dapat dilakukan dengan cara.

  1. Sebelum melakukan transaksi, selalu pastikan bahwa nomor rekening dan nama yang tertera pada SMS adalah benar
  2. Apabila diminta data pribadi, tolak!
  3. Laporkan beserta bukti berupa tangkapan layar ke email [email protected] atau telepon 157

Sehingga, dapat disimpulkan bahwa SMS bodong dapat diberantas apabila ada kerja sama antara masyarakat dengan OJK. Generasi milenial yang melek digital diharapkan mampu menjadi pionir. Bagaimana caranya? Mulailah dari diri sendiri dan keluarga di rumah. Jangan takut melapor apabila menerima SMS bodong! Edukasi keluarga dan masyarakat sekitar supaya tidak termakan hoaks hadiah undian. Aksinya memang sederhana, namun apabila seluruh generasi milenial di Indonesia saling bergandengan tangan, niscaya dampak yang dihasilkan sangat berarti.

Sumber:

  1. https://www.cnbcindonesia.com/news/20200713142625-4-172258/terungkap-ini-cara-penipu-sebarkan-ribuan-sms-spam-per-jam
  2. https://megapolitan.kompas.com/read/2021/09/07/17152411/polisi-imbau-masyarakat-jangan-percaya-sms-bermodus-menang-undian?page=all
  3. https://mediaindonesia.com/humaniora/345927/usia-di-atas-35-tahun-lebih-rentan-terpapar-hoaks
  4. https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/375

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

15 Points
Upvote Downvote

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *