in ,

Ekonomi Solid, Pendapatan Negara Capai Rp 501 T

Ia juga mengatakan, pertumbuhan kinerja pajak pada kuartal I-2022 tidak terlepas dari adanya penerimaan dari Program Pengungkapan Sukarela (PPS).

Kedua, penerimaan kepabeanan dan cukai mencapai Rp 79,3 triliun atau tumbuh 27,3 persen dari target APBN Rp 245 triliun. Komponen penerimaan itu terdiri dari bea masuk yang tumbuh 39,2 persen, cukai 15,6 persen, dan bea keluar yang tumbuh 132,2 persen.

“Realisasi dari penerimaan bea cukai menggambarkan suatu perkembangan yang perlu untuk kita lihat secara hati-hati. Di satu sisi, untuk perdagangan internasional bea masuk dan bea keluar tumbuhnya luar biasa besar, confirmed dengan statistik mengenai neraca perdagangan kita,” ujar Sri Mulyani.

Ketiga, dari sisi kinerja PNBP tercatat sebesar Rp 99,1 triliun atau tumbuh 11,8 persen dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 88,6 triliun.

Baca Juga  Kurs Pajak 24 –30 April 2024

“Kita lihat PNBP SDA (Sumber Daya Alam) migas tumbuh 113,2 persen dikarenakan adanya kenaikan ICP (Indonesian Crude Price), sementara PNBP SDA nonmigas tumbuh sebesar 70,3 persen dikarenakan adanya kenaikan minerba (mineral dan batu bara),” ungkap Sri Mulyani.

Ia memastikan, kementerian keuangan akan terus mengoptimalkan penerimaan negara untuk menopang kekuatan APBN 2022. Mengingat APBN merupakan tulang punggung dalam menghadapi tantangan dan melindungi masyarakat. APBN juga digunakan untuk membangun negara dalam hal membangun infrastruktur, menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul lewat program pendidikan, kesehatan, pertahanan, dan lainnya.

“Makanya, APBN ini harus dijaga kesehatannya karena selama ini sudah bekerja sangat keras dalam menangani COVID-19 dan memulihkan ekonomi,” tambah Sri Mulyani.

Baca Juga  Sertifikat Elektronik Wajib Pajak Badan Bisa Diajukan oleh Kuasa?

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *