in ,

Tips Agar Terhindar Investasi Bodong

Tips Agar Terhindar Investasi Bodong
FOTO: IST

Tips Agar Terhindar Investasi Bodong

Pajak.com, Jakarta – Pada akhir tahun lalu, Satgas Waspada Investasi mengumumkan telah menemukan sembilan investasi ilegal. Informasi itu didapatkan dari pemantauan melalui media sosial, website dan Youtube dengan big data center aplikasi waspada investasi.

Sementara kasus terbaru pada tahun ini, seorang aktris pemeran sinetron berinisial SAP dilaporkan ke polisi karena diduga melakukan penipuan atau penggelapan dana berkedok investasi alat kesehatan. Nilai uangnya pun mencapai lebih Rp 1,8 miliar dan melibatkan 36 orang korban. Artinya, penipuan berkedok investasi masih marak terjadi. Lantas apa saja tips agar kita terhindar dari investasi bodong?

Mengutip laman resmi Satgas Waspada Investasi di situs Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Sabtu (21/1/23), penipuan berkedok investasi memiliki ciri-ciri yang bisa dengan mudah dikenali. Pertama, mereka umumnya menawarkan keuntungan atau return atau keuntungan sangat tinggi, bahkan sering kali tidak masuk akal. Tak hanya itu, biasanya keuntungan dijanjikan dalam jumlah yang dipastikan.

Baca Juga  Uang THR Buat Investasi? Kenali Instrumen Reksa Dana Terbuka

Kedua, produk investasi ditawarkan dengan janji akan dijamin dengan instrumen tertentu, seperti emas, giro, atau dijamin oleh pihak tertentu seperti pemerintah, bank dan lain-lain. Ketiga, menggunakan nama perusahaan-perusahaan besar secara tidak sah untuk meyakinkan calon investor. Keempat, dana masyarakat tidak dicatat dalam segregated account atau akun yang terpisah agar mudah digunakan secara tidak bertanggung jawab.

Satgas Waspada Investasi pun memberikan tips agar masyarakat terhindar dari investasi bodong.

Kenalilah profil investasi diri

Menurut OJK, setiap orang memiliki profil investasi yang unik. Hal ini karena setiap orang punya tujuan investasi yang berbeda-beda, jangka waktu investasi yang tidak seragam, penerimaan terhadap risiko yang berbeda, serta mengharapkan tingkat return yang berbeda juga. Ada tiga profil risiko seseorang dalam berinvestasi, yaitu konservatif, sebutan bagi orang yang menghindari risiko tinggi; moderat bagi Anda yang masih dapat menoleransi sebagian risiko penurunan nilai investasi; dan agresif, sebutan bagi Anda yang seorang risk taker atau tidak takut mengambil risiko tinggi.

Pilih jenis dan produk sesuai kebutuhan

Berdasarkan pada pengenalan pada profil investasi, maka seseorang dapat memilih jenis dan produk investasi yang cocok dengan dirinya.

Perhatikan aspek legalitasnya dan kesesuaian bidang usahanya.

Setelah paham akan jenis dan produk investasi yang dibutuhkan, maka pada waktu akan membeli produk investasi harus dipastikan apakah lembaga yang menjual atau menawarkan produk tersebut telah memperoleh izin usaha yang sesuai dengan bidang usahanya. Sebelum memutuskan berinvestasi, jangan takut mencari tahu informasi mengenai perusahaan, karyawan, dan produknya. Mintalah salinan tertulis rencana pemasaran dan penjualan dari perusahaan. Hindari promotor yang tidak dapat menjelaskan rencana bisnis perusahaan. Kemudian, cari tahu juga apakah ada permintaan untuk produk sejenis di pasaran.

Pahami siapa regulatornya

Pahami siapa regulator yang mengawasi perusahaan yang menjual dan menawarkan produk investasi dimaksud. Hal ini diperlukan untuk berjaga-jaga jika sesuatu terjadi di masa mendatang. Misalnya, untuk Kementerian Perdagangan, melalui Bappebti memiliki tugas mengawasi ranah pialang berjangka, pedagang berjangka. Kementerian Perdagangan memegang izin dari Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Koperasi dan UKM mengawasi badan dalam bentuk koperasi.

Baca dengan teliti ketentuan terkait produk
Memahami ketentuan terkait produk sangat penting. Hal ini diperlukan untuk memastikan bahwa konsumen memahami secara lengkap hak dan kewajibannya, manfaat, biaya, dan risiko yang berkaitan dengan produk.

Baca Juga  Insight Investments: Tren Anak Muda Pilih Investasi Reksa Dana Berbasis ESG

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *