in ,

RI-Singapura Kerja Sama Pembayaran Lintas Negara

Kerja Sama Pembayaran Lintas Negara
FOTO: IST

RI-Singapura Kerja Sama Pembayaran Lintas Negara

Pajak.com, Jakarta – Bank Indonesia (BI) dan Monetary Authority of Singapore (MAS) mengumumkan dimulainya inisiasi kerja sama pembayaran berbasis kode QR lintas negara (cross-border QR payment linkage) antara Republik Indonesia (RI) dan Singapura sebagai bagian dari upaya mendorong konektivitas pembayaran di kawasan ASEAN.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan, kerja sama bakal diluncurkan pada paruh kedua tahun 2023. Perry berharap, hal ini dapat memfasilitasi pengguna dalam melakukan pembayaran ritel secara instan, aman, dan efisien dengan memindai kode QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) atau kode QR NETS yang ditampilkan oleh merchants.

“Konektivitas pembayaran antara Indonesia dan Singapura akan memberdayakan individu dan bisnis, khususnya Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk melakukan perdagangan lintas negara, e-commerce, dan transaksi keuangan lainnya secara efisien,” kata Perry melalui siaran pers yang diterima Pajak.com, dikutip Selasa (30/8).

Hal ini, menurut Perry juga akan mendorong pertumbuhan sektor pariwisata, seiring dengan kembali aktifnya arus perjalanan internasional. Perry menyebut, arus kunjungan antarkedua negara tercatat 1,9 juta pengunjung dari Singapura ke Indonesia dan 3,1 juta pengunjung dari Indonesia ke Singapura.

Baca Juga  Keuntungan dan Risiko Investasi pada Deposito Valas

Adapun inisiatif linkage kode QR ini akan dilakukan melalui kolaborasi perwakilan industri kedua negara yang berada di bawah arahan bersama BI dan MAS—termasuk Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), RAJA (Rintis, Artajasa, Jalin, dan Alto), dan NETS.

Tak hanya itu, BI dan MAS juga menandatangani Nota Kesepahaman untuk mendorong penggunaan mata uang lokal dalam transaksi bilateral kedua negara, seperti transaksi perdagangan dan investasi langsung.

“Hal ini sejalan dengan upaya bersama di kawasan ASEAN dalam rangka mewujudkan integrasi keuangan di kawasan melalui inisiatif yang dapat memfasilitasi penggunaan mata uang lokal yang lebih luas, dalam proses penyelesaian transaksi perdagangan dan investasi intra-ASEAN,” ujar Perry.

Pelaku usaha, lanjut Perry, juga dapat memanfaatkan inisiatif ini untuk mengurangi eksposur terhadap risiko nilai tukar dan biaya dalam melakukan transaksi bilateral antarnegara. Ia berujar, inisiatif untuk mendorong digitalisasi pembayaran dan pembayaran lintas negara merupakan agenda prioritas dalam pembahasan Presidensi G20 Indonesia tahun 2022 dan Pertemuan Gubernur Bank Sentral ASEAN pada April 2022.

Baca Juga  Pilihan Instrumen Investasi yang Diproyeksi Tangguh di Tengah Gejolak Ekonomi

“Inisiatif tersebut bertujuan untuk menghubungkan pembayaran lintas negara melalui interkoneksi kode QR nasional antarkedua negara. Bagi Indonesia, inisiatif ini juga merupakan milestone Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia tahun 2025 yang akan diintegrasikan dengan kerangka kerja sama dalam mendorong penggunaan mata uang lokal,” jelasnya.

Inisiatif ini dipandang Perry dapat memberikan lebih banyak pilihan bagi pengguna transaksi pembayaran lintas negara serta memegang peranan penting dalam meningkatkan efisiensi transaksi, mempromosikan ekonomi digital dan inklusi keuangan, serta memperkuat stabilitas makroekonomi melalui penggunaan mata uang lokal yang lebih luas.

“Infisiatif tersebut menandai tonggak penting dalam memperkuat kerja sama keuangan bilateral antara Singapura dan Indonesia,” pungkas Perry.

Di kesempatan yang sama, Managing Director MAS Ravi Menon menyampaikan, konektivitas pembayaran kode QR QRIS-NETS merupakan tonggak penting dalam mencapai tujuan ASEAN membangun integrasi pembayaran di kawasan pada tahun 2025, dan mendukung dinamika koridor perdagangan lintas negara.

Baca Juga  Hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Investasi Tanah

“Inisiatif ini juga sejalan dengan upaya G20 untuk mengatasi potensi hambatan yang timbul dalam kegiatan pembayaran lintas negara di tingkat global dan mendukung pemulihan dan pertumbuhan ekonomi pascapandemi,” kata Ravi.

Ia pun optimistis, MOU untuk mendorong penggunaan mata uang lokal pada transaksi bilateral dipandang dapat melengkapi upaya penguatan konektivitas pembayaran kode QR QRIS-NETS, melalui kemudahan penyelesaian transaksi bilateral antara Singapura dan Indonesia dalam mata uang lokal masing-masing negara.

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *